BARABAI, metro7.co.id – Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel berkunjung ke Kabupaten HST, sekaligus melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev), Rabu (4/11).

Dipimpin oleh Plt Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan beserta Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta dan Danrem 101/Antasari, Brigjen Firmansyah.

Kegiatan diawali dengan kunjungan ke Tempat Karantina Khusus Gedung Eks Akper Murakata, dan dilanjutkan pertemuan dengan Bupati HST, H A Chairansyah dan jajaran, di Pendopo HST.

Plt Gubernur Kalsel, H Rudy Resnawan menilai, sinergitas dan kolaborasi di HST berjalan dengan baik, tidak ada paksaan sesuai tupoksi masing-masing instansi.

Dia cukup prihatin dengan kondisi Kasus kematian Covid-19 di HST tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain se Kalsel.

Namun, Rudy mengapresiasi penanganan Covid-19 di HST yang selaras dengan penanganan oleh Satgas penanganan Covid di provinsi Kalsel.

“Tapi, saya harap. Satgas Covid-19 di HST terus melakukan pengendalian penularan Covid, jangan sampai semangatnya malah kendor,” pungkas Rudy.

Rudy berharap, Kepala Dinas Kesehatan agar diperkuat tracking untuk melacak persebaran Covid-19, contact tracking dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang telah bertemu dengan penderita Covid-19.

“Itu juga akan memudahkan petugas kesehatan untuk mengambil tindakan agar virus ini tidak menyebar semakin luas,” bebernya.

Rudy juga menekankan perlunya operasi yustisi dalam mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Perlu juga melibatkan komunitas-komunitas untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan,” imbuh Rudy.

Menanggapi hal tersebut, Bupati HST H A Chairansyah memaparkan, hingga saat ini dana penanganan Covid-19 dari APBD HST alokasi anggaran BTT HST sebesar Rp 66 milyar.

“RKB SKPD sampai dengan Triwulan IV sebesar Rp63 milyar dengan perincian anggaran Pencegahan Rp47 milyar, Dampak Ekonomi 7 milyar dan Dampak Sosial Rp9 milyar,” bebernya.

Terkait langkah strategis yang sudah dilaksanakan, Chairansyah menyampaikan pelaksaanaan yustisi penegakan hukum protokol kesehatan bekerja sama dengan TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan dan Instansi terkait lainnya.

Selain itu, lanjut Chairansyah, juga pelaksanaan antisipasi dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19 meliputi Kompensasi bagi masyarakat yang dikarantina khusus, bagi masyarakat terdampak, bagi masyarakat yang meninggal di makamkan dengan protokol Covid-19 dengan hasil PCR negatif.

“Ada juga antisipasi dampak sosial dan ekonomi melalui Dinas Pertanian, BLT Dana Desa, Kepedulian Polri, Kepedulian TNI dan Sinergitas Tim Mediasi, Tim Evakuasi dan Tim Pemakaman,” jelasnya.

Untuk giat Tracking, Testing dan Treatment per tanggal 31 Oktober 2020 dengan hasil pelaksanaan Tracking 5.421 orang, Testing Rapid test 4.961 orang, PCR 2.837 orang dan Treatment 661 orang.

Sementara itu, Kapolda Kalsel Nico Afinta apresiasi yang sudah dilaksanakan di HST, di mana sudah melaksanakan teori kerjasama meliputi komunikasi, koordinasi dan kolaborasi sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam mengatasi Pandemi Covid-19.

Sedangkan, Brigjen Firmansyah menekankan pentingnya sinergitas dan perubahan perilaku masyarakat dalam penanganan Covid-19.

“Kita sekarang, untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat menerapkan prokes, jadikan prokes menjadi kebutuhan di masyarakat dan dapat merubah perilaku menuju langkah yang lebih baik, karena ini langkah penting memutus mata rantai penularan,” tutupnya.

Acara dirangkai dengan penyerahan bantuan masker dari Pemprov Kalsel ke Pemkab HST, oleh Plt Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan kepada Bupati HST, H A Chairansyah sebanyak 1.500 lembar. ****