BANJARMASIN, Metro7.co.id – Guna menciptakan perubahan dalam proses belajar di sekolah, SMK Negeri 3 Banjarmasin bersama SMK lainnya di Kalsel melaksanakan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

“Sama-sama membangun terhadap proses pembelajaran yang selama ini ada di sekolah-sekolah, bagaimana melalui sentuhan untuk penguatan ekosistem GSM, yakni dengan meletakkan prinsip-prinsip di dalam pendidikan,” kata Kepala Sekolah SMKN 3 Banjarmasin Mohammad Ali Muksin di sela-sela kegiatan Workshop GSM di Banjarmasin, Selasa (21/12/2021).

Menurutnya, GSM bukan sebuah program, tapi sebuah gerakan akar rumput yang secara langsung kepada para guru yang memimpin pembelajaran di kelas-kelas.

“Berangkat dari para guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di kelas, yang akan lahir siswa-siswa dengan kreatifitas, daya nalar yang tinggi dan akan bisa berkolaborasi sesama siswa, maupun dengan dunia usaha dan antar lineritas disiplin ilmu,” bebernya.

Sebab, lanjutnya, tak lagi terpatok antar individualis harus membangun kompetensi di bidangnya. Tapi, tuntutan saat ini, harus saling bersinergi antar keahlian.

“Sehingga diperlukan sejak dini untuk tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan siswa tidak terasa bahwa mereka dituntun kepada kodratnya,” tuturnya.

Ali juga mengutip apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, ada 4 Kodrat jelasnya, yakni, pertama Koresiti, sifat ingin tahu manusia.

Kedua, Diversiti, beragam, berbeda, masing-masing siswa tidak lagi harus disamakan dengan tuntutan nilai yang harus sama, kurikulum dengan capaian target yang harus sama. “Itu tidak bisa lagi sekarang seperti itu,” ujarnya.

Ketiga, Imijinasi, semua siswa memiliki imajinasi yang kuat. “Jangan lagi ada batasan harus sampai di sini. Itu tidak boleh lagi terjadi,” ucap Ali.

Keempat, Kolaborasi, harus berkolaborasi dengan teman-teman yang lain, dengan manusia yang lain, karena memang tercipta untuk itu.

“Sehingga tidak lahir manusia-manusia yang individualis, yang mau sukses dengan dirinya, tetapi tidak menciptakan empati kesalehan sosial. Dengan GSM, menciptakan empati dan kesalehan-kesalehan sosial dari ruang-ruang kelas. Itu hakekatnya kita mulai dari akar rumput. Dan hari ini, adalah lahir dari kesadaran kita semuanya,” ungkap Ali.

Ada lima sekolah yang ikut dalam kegiatan tersebut, selain SMKN 3 Banjarmasin, juga ada SMKN 1 Banjarmasin, SMKN 2 Marabahan, SMKN 1 Batu Mandi dan SMKN 2 Amuntai.

“Ini adalah cikal bakal dan nanti akan semakin mengembang pada SMK-SMK yang lain di Banua. Dan juga menyatu dengan se-Indonesia tentunya, untuk perbaikan pendidikan itu sendiri,” pungkasnya.