BANJARMASIN, Metro7.co.id – Universitas Islam Kalimantan (UNISKA), Muhammad Arsyad Al Banjary (MAB) Banjarmasin menggelar sidang terbuka wisuda ke-43 tahun 2021, di Banjarmasin, Selasa (21/12).

“Wisudawan dan wisudawati yang telah diwisuda, agar dapat terus mengamalkan ilmu yang telah didapat selama kuliah. Juga diharapkan Uniska senantiasa melahirkan intelektual-intelektual muda islam yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bagi kemajuan masyarakat Kalsel kedepan,” kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam sambutannya, dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Farid Fahmansyah.

Hakekatnya pendidikan, ujarnya, merupakan kebutuhan seluruh umat manusia di setiap belahan dunia manapun. Dengan pendidikan, masyarakat akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Bahkan agama sekalipun memandang pentingnya pendidikan bagi siapa saja.

Gubernur juga menyinggung hadis yang menyebutkan pentingnya pendidikan tersebut, yang mengandung pentingnya pendidikan bagi kehidupan.

“Pendidikan haruslah beriringan dalam mengarungi kehidupan kita pada sebuah kemajuan di zaman modern seperti sekarang ini,” tegasnya.

Menyinggung tema wisuda, Gubernur berharap Uniska dapat membangun nuansa pendidikan yang sesuai kemajuan dan tuntutan zaman.

“Seperti tema yang diambil pada kesempatan kali ini, “Mewujudkan Generasi Intelektual Yang Unggul, Berakhlak Mulia, Kreatif dan Inovatif dalam beradaptasi di Era New Normal”. Uniska diharapkan dapat membangun nuansa pendidikan yang sesuai dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan zaman saat ini,” harapnya.

Lanjutnya, adanya lulusan dari Uniska, menjadi harapan besar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kalsel, agar semakin berkualitas dan berdaya saing kedepannya.

Ia juga mengingatkan, label sarjana jangan hanya dimaknai sebagai capaian pribadi, tetapi juga harus mampu mengamalkan keilmuannya dalam menjalankan roda kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

“Ilmu yang didapat pada masa kuliah, akan diuji. Berhasil atau tidak, tentu atas aktualisasi yang akan ditanam. Parameter dari kecerdasan teoritis tidak menjamin bisa sukses mencapai cita-cita. Dibutuhkan pula kjecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Menggali dan menjalankan hal tersebut, secara bersamaan memang tidak mudah, namun bisa dilaksanakan dengan belajar pada lingkungan sekitar. Satu kunci yang dipegang, disiplin dan etika adalah bagian terpenting dari kesuksesan itu sendiri,” pungkasnya.

Selesai membacakan sambutan tertulis Gubernur, Farid Fahmansyah memberikan nasehat, yang menyebutkan, nasehat kuno dari Tiongkok, kalau anda punya rencana dalam satu tahun, tanamlah padi. Kalau anda punya rencana untuk 10 tahun, tanamlah pohon. Tapi kalau anda punya rencana dalam 100 tahun, didiklah manusia.