KOTABARU – Warga Desa Manunggul, Kacamatan Sungai Durian mengalami flu dan batuk. Warga menduga disebakan adanya pemupukan kelapa sawit melalui udara menggunakan pesawat yang dilakukan perusahaan PT Sawita Karya Manunggul di desa mereka.

Salah satu tokoh masyarakat setempat Rado Nadapdap berucap setiap ada pemupukan kelapa sawit melalui udara warga mengalami flu dan batuk.

“Kita dapat informasi di puskesmas setiap ada pemupukan di perusahaan menggunakan pesawat, angka sakit bertambah pak. Nah dengan adanya Covid – 19 ini kan ciri – cirinya flu, batuk mirip dengan gejala yang dialami masayarakat saat dilakukan pemupukan. Orang mengira terjangkit corona,” ujarnya

Dengan kejadian ini, kedepan ia berharap pemupukan dilakukan layaknya seperti kebun – kebun yang lain.

“Jangan lah sampai ini terjadi lagi, kami sangat tidak menginginkan adanya pemupukan pakai pesawat,” ujarnya lagi.

Ketua Komisi 2 Jerry Lumenta, yang datang bersama warga meminta pemupukan melalui udara agar dihentikan untuk sementara selama penangan virus corona.

“Jadi intinya masyarakat memohon diberhentikan pemupukan melalui udara, masyarakat trauma karena warga banyak kena flu dan batuk, mereka mengira itu gejala virus itu,” ujar Jerry.

Jerry meminta perusahaan juga ikut andil dalam penangan Covid -19 dengan memberikan bantuan masker dan hand sanitizer. Pihak perusahaan juga diminta menyetop orang datang dari zona merah.

Pihak perusahaan melalui asisten manajer David, memberikan jawaban, intinya mereka mengabulkan permintaan masyarakat tidak memupuk menggunakan pesawat dan kembali ke manual sementara penangan Covid -19.

“Untuk bantuan kami akan menyampaikan keatasan. Kami mengusahakan mencari karena barangnya agak sulit didapat. Terkait orang masuk dari luar kami sudah memilik SOP sendiri dalam pencegahan Covid -19,” katanya. ( metro7/syn).