KOTABARU, metro7.co.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-Dalduk dan KB), menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kotabaru, Kamis (15/9/22).

Kegiatan dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemkab Kotabaru, Murdianto, dihadiri BKKBN Provinsi Kalsel, TPPS kecamatan, perwakilan TPPS desa dan PKK Kotabaru, bertempat di ruang Operation Room.

Murdianto mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergi lintas sektoral di tingkat kabupaten kota dan kecamatan, serta merumuskan strategi, langkah langkah dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten kota dan kecamatan tahun 2022 hingga 2024.

Murdianto menuturkan bahwa angka stunting di tingkat nasional masih tergolong cukup tinggi dimana Presiden RI mencanangkan bagaimana pencegahan penanggulangan stunting ini menjadi program nasional.

“Secara nasional angka stunting kita 14%, untuk angka stunting di Kalimantan Selatan juga diharapkan ada penurunan sampai 17% termasuk Kabupaten Kotabaru. Akan tetapi beberapa langkah langkah sudah dilakukan agar penurunan angka stunting di Kotabaru bisa menurun,” kata dia.

Ia berharap melalui kinerja tim TPPS yang sudah dibentuk penanganan stunting bisa dipercepat dan efektif dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru.

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel, Dr Mahendra Prakasa mengatakan pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional.

“Permasalahan ini terwujudnya stunting dalam masuknya jangka nasional di tahun 2020 hingga 2024 dan target penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2019 27,6% diharapkan menjadi 14% per tahun 2024,” ujarnya.

Persoalan stunting kata dia sangat berkaitan dengan generasi penerus di masa yang akan datang.

Stunting menjadi permasalahan yang baru yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas, dinamis dan terampil serta menguasai bimtek dalam ilmu pengetahuan.

“Saat ini di kabupaten kota telah terbentuk tim pendamping keluarga se Kalimantan Selatan, sebanyak 3000 tim pendamping keluarga terdiri dari Bidan serta Kader PKK,” bebernya.

“Harapannya di Kabupaten Kotabaru ini untuk berkolaborasi dalam tim pendamping keluarga dapat membantu capaian penurunan angka stunting,” pungkasnya. ***