Barabai — Bermain adalah unsur penting bagi perkembangan anak. Baik dari segi perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreatifitas, maupun sosial. Anak yang  cukup mendapatkan kesempatan bermain akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Orang tua dapat melatih perkembangan otak balita saat usia 2-5 tahun lewat mainan anak. Namun orang tuanya harus selektif  dalam memberikan  mainan dan mengajak buah hatinya bermain.
Bunda PAUD HST, Hj Tintainah Harun Nurasid, menuturkan bahwa permainan anak dan bentuknya harus terlihat menarik, sehingga anak tertarik untuk bermain. “Bentuk permainan anak sangat mempengaruhi perkembangan otak anak kita, dan sebagai orang tua, kita harus bisa mendampingi anaknya,” kata Tintainah usai menghadiri penutupan Diklat PAUD, baru-baru tadi.
Lebih lanjut, Tintainah mengingatkan pentingnya Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak. APE dinilai turut membantu pengembangan mutu pendidikan, khususnya yang sesuai dengan karakter usia dini.
“Saat ini banyak permainan anak yang dijual di pasaran yang tidak sesuai dengan karakter pendidikan anak. Oleh karena itu, para pendidik PAUD dituntut mengembangkan mutu pendidikan melalui APE,” terangnya.
Berbagai jenis APE yang telah dibuat diantaranya miniatur baju dan celana, miniatur pesawat, miniatur hewan dan tumbuhan, dan lainnya. AdvHumHST