BANDUNG – Program Melati (kredit melawan rentenir) menjadi salah satu program andalan di BPR Kota Bandung. Sebagaimana renternir yang merajalela di Indonesia dan mengincar khususnya para pengusaha kecil dan pedagang pasar menadi landasan bagi PD BPR Bandung menerbitkan Kredit Melati yang berupaya membantu pengusaha kecil dan pedagang dengan cara-cara yang lebih ringan dan professional.
Bunga kredit BPR Kota Bandung ternyata juga lebih murah dibanding program Pemerintah Pusat lewat KUR (kredit Usaha Rakyat), yakni bunga BPR Kota Bandung 0% dan nasabah cuma dibebankan biaya 8% sekali saat pencairan kredit.
Proses persyaratan pelayanan kredit juga mudah dan cepat dengan sasaran kredit Melati yakni usaha mikro perdagangan, usaha mikro bidang jasa dan usaha mikro industry rumah tangga.
Kapala Sub Bagian Pengembangan Usaha Daerah, Pemkot Bandung, Siena Halim mengatakan program Kredit Melati BPR Kota Bandung ini selain untuk keseahteraan ekonomi masyarakat, juga bertujuan untuk melawan para rentenir yang menyusahkan masyarakat.
“Pokoknya tujuan kami (BPR Kota Bandung) adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuh Staf Ahli Khusus PD BPR Bandung Wawan Surayat.
Saat ini BPR Kota Bandung memiliki omset Rp 100 miliar dan akan menargetkan omset Rp 1 Triliun. Kini BPR Kota Bandung juga  memilki 13 ribu nasabah yang tersebar di cabang-cabang BPR Kota Bandung.
Sementara Asisten Pembangunan Pemkab Tabalong, Hj Hamidah Munawarah sangat berterima kasih  dengan pengetahuan dan wawasan tentang pengelolaan BPR dari pihak Pemkot Bandung.
Dia pun berharap sekaligus bertekad bakal menerapkan semua informasi tentang BPR profesional di Kabupaten Tabalong. (Metro7/Humas)