BANJARMASIN – Kayla Nadhifa Al Maira (1,3) sudah menderita Hydrocephalus (penumpukan cairan di rongga otak), Spina Bifida Occulta (cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan), Congenital Talipes Equniovarus/Ctev (Kaki Bengkok) serta gangguan syaraf pada mata sejak lahir.

Melihat kondisi tersebut, juga untuk memenuhi kebutuhan biaya pengobatan dan biaya keberangkatan serta kebutuhan lainnya, UPZ Bank Kalsel membantu proses biaya berobat Kayla.

Pemberian bantuan biaya berobat sebesar Rp 10 Juta langsung diserahkan Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin didampingi Direktur Operasional Bank Kalsel, Ahmad Fatrya Putra dan Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, IGK Prasetya kepada Orang Tua Kayla Nadhifa A-Maira di Kantor
Pusat Bank Kalsel Jl. Lambung Mangkurat Banjarmasin, hari ini Rabu (11/3).

“Semoga melalui  bantuan ini Kayla Nadhifa Al-Maira dapat sehat  seperti anak-anak lainnya. Aamiin YRA,” ungkap Dirut Bank Kalsel.

Diketahui, Kayla sudah menjalani dua kali operasi Hydrocephalus di RSUD Ulin Banjarmasin dan sampai saat ini masih kritis. Penyakit Congenital Talipes Equniovarus/Ctev dan gangguan syaraf pada mata belum dapat dilakukan operasi karena ketiadaan alat di RSUD Ulin Banjarmasin.

Berdasarkan hasil rujukan dari RSUD Ulin Banjarmasin, Kayla harus menjalani pengobatan di RSCM Jakarta dan RSM Cicendo Bandung dan membutuhkan 40-50 Juta untuk biaya pengobatan belum termasuk biaya tiket keberangkatan dan biaya hidup selama di Jakarta dan Bandung.

Kayla merupakan anak dari pasangan suami istri Syafrudin dan Alin Marlina warga JI Putri Junjung Buih Keluraha Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, yang termasuk golongan tidak mampu.

Syafrudin memiliki tanggungan 4 (empat) orang anak, dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari Syafrudin hanya
mengandalkan pekerjaan sebagai supir serabutan dengan penghasilan tidak menentu. (metro7/adv/nrl)