Amuntai — Rumah Sakit Umum Daerah Pembalah Batung Amuntai kini statusnya telah berubah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sayangnya, perubahan status itu belum diiringi dengan peningkatan pelayanan kepada para pasien.
Kini masih banyak keluarga pasien yang mengeluh dan kurang puas akan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit ini. Begitu juga dengan masalah kebersihan, sering dikeluhkan oleh keluarga pasien.
Umumnya keluarga pasien mengeluh akan ketidakramahan para perawat. Bahkan ada dari mereka yang sampai melontarkan kalimat kasar yang tidak pantas untuk diucapkan oleh seorang petugas kesehatan.
Sementara kebersihan lingkungan yang merupakan bagian dari kesehatan tampaknya disepelekan oleh pihak rumah sakit. Di beberapa bagian rumah sakit ini terlihat kotor dan terkesan tidak terawat. Terutama ruangan rawat inap untuk anak.
Salah seorang keluarga pasien mengaku sangat kecewa dengan perlakuan pihak rumah sakit terhadap keluarganya. “Pelayanan di rumah sakit ini sangat tidak profesional, sampai-sampai jatah makan pasien sempat tertukar,” jelasnya. Belum lagi masalah kebersihan di ruang anak yang sangat tidak layak untuk dikatakan sebagai ruang rawat inap sebuah rumah sakit.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Pembalah Batung DR dr I Nyoman Gede Anom kepada Metro7 mangatakan akan membereskan semua permasalahan tersebut. “Rumah sakit ini baru bulan Januari ini berubah status menjadi BLUD, kita akan secepatnya membenahi segala kekurangan yang selama ini sering dikeluhkan oleh pasien,” jelasnya.
Ia juga akan mengoptimalkan pelayanan terhadap pasien. Terutama untuk pasien kelas III, pihaknya akan lebih memantau akan pelayanan yang diberikan terhadap pasien kelas ini.
Ke depan Nyoman Gede Anom bertekad akan menjadikan Rumah Sakit Pembalah Batung Amuntai sebagai panutan bagi rumah sakit lain. “Saya berharap rumah sakit Pembalah batung ini menjadi panutan bagi rumah sakit lain dan juga menjadi rujukan bagi rumah sakit kabupaten tetangga,” ujarnya. (Metro/Ayie)