Riza Maraleta sebagai Narasumber
Sebanyak 126 orang tenaga keamanan (Sekuriti) yang akan bekerja di lingkungan perusahaan pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, mengikuti pemantapan pengetahuan tentang tugas yang akan dilaksanakan.
Pemantapan dilaksanakan di aula kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tabalong dari tanggal 19 sampai 20 Juli 2012, dengan beberapa narasumber, baik dari PT Adaro sendiri maupun dari pihak PT Demitra Karsa Perdana (DKP) atau A 5 yang mengelola project security job-site Adaro. Selanjutnya ke 126 tenaga sekuriti tersebut diberikan pemantapan lagi di DKP Wara sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 dan secara bertahap dilakukan induksi.
Rata-rata usia tenaga sekuriti yang direkrut masih muda dengan usia maksimal 28 tahun.
Salah seorang nara sumber yang merupakan Koordinator SHE, Riza Maraleta memaparkan beberapa materinya di aula BKD Selasa (19/6/2012) di antaranya yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan memasuki wilayah lokasi pertambangan seperti larangan bagi sopir/operator menggunakan atau menerima telepon selular saat mengoperasikan alat produksi lainnya, di mana harus parkir dulu saat menggunakan telepon, diwajibkan menggunakan peralatan safety termasuk pemasangan tanda kerusakan unit yang jaraknya 20 meter dari alat/unit yang rusak.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang adanya pekerjaan blasting (peledakan) di area lokasi tambang dengan memasang tanda bendera berwarna merah dan hijau untuk situasi normal. Tidak ketinggalan juga pengenalan tanda rambu-rambu di area lokasi tambang yang berwarna hijau, merah, biru dan kuning.
Menurut Koordinator HR PT DKP (A5) Dewa Kadek, 126 tenaga sekuriti yang akan diinduksi, sudah menjalani pendidikan dan latihan di SPN Tjilik Riwut Palangkaraya Kalimantan Tengah selama tiga minggu. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kita ketahui tugas sekuriti itu adalah untuk mengamankan orang atau barang dan asset-aset perusahaan. Sampai saat ini tenaga security yang ada di lingkungan kerja pertambangan PT Adaro berjumlah kurang lebih 600 personel,” jelas Kadek. Metro7/Via