AMUNTAI — Plaza Amuntai pada hari Raya Idul Fitri 1433 H sampai H+3 masih dipenuhi oleh para pengunjung yang berasal dari beberapa kabupaten tetangga seperti Balangan, HST, Tabalong bahkan warga dari provinsi tetangga seperti Bartim dan Barsel.
Menurut salah satu pemilik Foodcourt di Plaza Amuntai, Umardani (37), biasanya para pengunjung akan berangsur berkurang pada Idul Fitri H+5.
“Biasanya  beberapa hari setelah hari raya pun pengunjung plaza masih ramai Mas. Mereka kebanyakan berasal dari kabupaten tetangga seperti Tabalong dan Balangan,” jelasnya.
Selain itu, para pengunjung plaza juga diketahui adalah warga HSU yang berada di kecamatan dan perdesaan, seperti Kecamatan Paminggir dan Danau Panggang.
Kebanyakan mereka ke Plaza Amuntai untuk membawa keluarga ke arena permainan dan juga sekaligus untuk menyantap kuliner-kuliner khas Amuntai. Karena khusus untuk hari raya, arena permainan yang ada di Plaza Amuntai biasanya lebih banyak dibanding  hari-hari biasa.
Setelah lelah bermain-main di Plaza, para pengunjung juga banyak terlihat bersantai di Taman Putri Junjung buih yang tepat berada di depan Plaza Amuntai.
Taman kota ini terlihat dipenuhi oleh para pengunjung yang ingin bersantai bersama keluarga sambil menikmati makanan-makanan yang dijual di sepanjang taman Putri Junjung Buih.
Sementara itu, di tempat wisata lain seperti Waterboom Amuntai juga kebanjiran  pengunjung.
Wahana air ini  tampaknya sangat diminati masyarakat dalam mengisi liburan di hari raya Idul Fitri tahun ini.
Ratusan pengunjung yang berasal dari berbagai kota tetangga membawa keluarga mereka untuk bermain-main di satu-satunya wahana air yang ada di wilayah Hulu Sungai ini.
Salah satu pengunjung yang berasal dari Kabupaten Balangan, Gazali (46) kepada Metro7 mengatakan bahwa dirinya lebih memilih berlibur ke Amuntai daripada harus berlibur ke luar kota.
“Saya sengaja ke sini membawa keluarga untuk bermain di Waterboom Amuntai ini, sekalian bersilaturahmi ke tempat keluarga yang ada di HSU,” ujarnya.
Tempat-tempat wisata ini merupakan beberapa penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di HSU.
1.    Karena setelah pisah dengan Balangan, HSU tidak lagi memiliki SDA yang dapat diandalkan sebagai PAD. Metro7/Ayie