BATOLA – Wilayah Kabupaten Batola kembali dilanda musibah banjir. Kali ini musibah tersebut terjadi di Kecamatan Jejangkit, sekitar 7 desa terendam air kiriman yang berasal dari sungai Martapura wilayah Kabupaten Banjar, Jumat (6/2).
Akibatnya, ratusan buah rumah terendam air setinggi lutut orang dewasa. Tak hanya itu, lahan persawahan dan perkebunan yang banyak ditemui di kawasan kecamatan tersebut juga ikut terendam air akibat banjir.
Dari data yang berhasil dihimpun, 7 desa yang terendam air akibat banjir tersebut antara lain, di Desa Jejangkit Muara, ada 249 buah rumah yang dihuni 310 KK atau  1.085 jiwa terendam banjir, sedangkan lahan  pertanian dan perkebunan yang ikut direndam banjir sekitar 202 hektar. Di Desa Jejangkit Pasar, ada 214 buah rumah yang dihuni 214 kk atau 651 jiwa terendam banjir, sedangkan lahan persawahan dan perkebunan yang ikut terendam banjir mecapai 793 hektar. Di Desa Jejangkit Barat, ada 86 rumah yang dihuni 190 kk juga terendam banjir.       
“Sedangkan lahan persawahan dan perkebunan yang ikut terendam banjir berjumlah 596 hektar. Di Desa jejangkit Timur, ada 43 buah rumah yang dihuni 43 kk terendam banjir tersebut, sedangkan lahan persawahan dan perkebunan yang terkena musibah tersebut berjumlah 202 hektar. Di Desa Sampurna, jumlah rumah penduduk yang terendam banjir 154 buah yang dihuni 230 kk atau 765 jiwa. Untuk lahan persawahan dan perkebunan yang terendam banjir seluas 466 hektar,”ucapnya.
Selain itu Di Desa Cahaya Baru dengan jumlah rumah yang terendam banjir 130 buah yang dihuni 269 kk atau 1.032 jiwa, untuk lahan persawahan dan perkebunan yang ikut terendam banjir berjumlah 449 hektar.  Dan di Desa Bahandang, sekitar 133 rumah penduduk yang dihuni 153 KK atau 305 jiwa ikut terendam air akibat banjir.
         “Tak hanya itu di desa tersebut juga terdapat sebuah masjid dan sebuah langgar yang terkena dampak banjir kiriman itu. Untuk lahan persawahan dan perkebunannya yang ikut terendam banjir seluar 386 hentar. “Data yang kami berikan itu bersifat dinamis. Artinya jumlah rumah dan lahan persawahan yang terendam banjir itu setiap saat dapat berubah, sesuai dengan kondisi yang ada,” ujar seorang staf Kecamatan Jejangkit yang tidak bersedia menyebutkan namanya.
Menurut informasi terhimpun,  musibah banjir tersebut mulai terlihat sejak tanggal 2 Februari lalu. Akibat curah hujan yang cukup tinggi, akhirnya air yang awalnya hanya menggenangi lahan persawahan dan perkebunan itu juga masuk ke perkampungan penduduk dan tinggi airnya antara satu desa dengan desa lainnya berfariasi, antara 30 meter sampai setengah meter,jelasnya.
Selain itu Wakil Bupati Batola H Ma’mun Kaderi yang datang langsung ke lokasi banjir di Kecamatan Jejangkit, dengan langsung menyalurkan bantuannya. berupa makanan untuk korban banjir itu diterima langsung oleh Camat Jejangkit Aminuddin. “Terima kasih kepada pak wakil bupati yang sudah bersimpati. Nanti bantuan ini akan kami salurkan kepada para korban yang terkena musibah banjir.
Wakil Bupati Batola Ma’mun dalam kesempatan itu, tampak hadir Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batola Fuad Syekh, Kabag Humpro Setda kabupaten Batola Drs Akhmad Suryadi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batola H Sugian Noor. Tampak pula hadir dalam kunjungan dadakan wakil bupati Batola jajaran BPBD Kabupaten Batola.
Kehadiran para jajaran SKPD tersebut  sesuai tugas dan fungsinya yakni untuk memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial serta penanggulangan bencana, maka untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, jajaran Pemkab Batola telah menyiapkan kawasan-kawasan yang bisa dijadikan tempat pengungsian, bila banjir yang terjadi itu tidak kunjung surut. “Kami juga sudah menyiapkan sekolah-sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian sementara warga,” pungkas Fuad Syekh. (andi/humpro)