BANJARMASIN, metro7.co.id – Manajemen RSUD Ulin Banjarmasin terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan.

Kali ini bidang yang fokus dilakukan  perubahan adalah perbaikan sistem pelayan kepada pasien.

Fokus perubahan pelayanan ini menyikapi aspirasi terkait antrean pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Jika  sebelumnya pendaftaran pasien BPJS baik secara online atau langsung harus antri di satu loket, kini pendaftar cukup duduk di kursi depan poliklinik masing-masing dan didaftar petugas rumah sakit.

Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Izaak Zoelkarnaen Akbar mengatakan, cara ini dilakukan sebagai respon atas keluhan terkait sistem antrian.

Izaak menjelaskan, kenapa pasien mengalami lonjakan, karena selama pandemi, pasien takut berobat ke rumah sakit, sehingga sakit yang tidak darurat, mereka cukup berobat do rumah.

Sekarang, seiring menurunnya kasus Covid-19, masyarakat mulai berani ke rumah sakit untuk berobat dan terbukti pasien mulai membludak.

Disebutkan, proses pendaftaran  pasien bisa dilakukan  dua cara yakni melalui online dan pendaftaran langsung.

Dalam hal ini, pihak rumah sakit lebih mendorong masyarakat agar melakukan pendaftaran online.

Ditegaskan Izaak, baik calon pasien yang mendaftar langsung atau online lanjut Izaak, supaya tidak terjadi antrean panjang, mereka  yang datang berobat tidak perlu lagi menuju loket pendaftaran.

Tapi langsung di depan polikliniknya masing-masing, dan hanya petugas poliklinik yang melakukan pendaftaran.

“Jadi istilahnya kita jemput bola, untuk mengutai antrean,” ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Vikra mengingatkan  RSUD Ulin membuat aplikasi pendaftaran secara online sebagai jalan keluar masalah ini.

“Untuk rumah sakit di Kalsel termasuk Ulin solusi antrean masih konvensional. Lamanya  proses dan waktu tunggu antrean sangat mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujarnya.[]