TANJUNG, metro7.co.id – Masyarakat Desa Nawin yang terdiri dari 11 Rukun Tetangga di Kecamatan Haruai kabupaten Tabalong ini mayoritas petani kebun karet. Oleh karenanya, Badan Pemusyawaratan Desa sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat hadir untuk memberikan kemudahan dalam melakukan aktifitas sehari hari untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dengan melakukan perbaikan akses-akses untuk menuju kebun karet.

Seluruh anggota BPD Desa Nawin yang didampingi oleh Abdurrahman sebagai Kasi Kesejahteraan Masyarakat, sama-sama turun langsung melihat kondisi jembatan titian ulin yang rusak, jembatan ini terletak di RT. 07 Desa Nawin, sebagai jalan utama bagi beberapa warga untuk melakukan aktifitas menyadap karet.

Syaiful Anwar selaku Ketua BPD Desa Nawin berharap seluruh warga Nawin bisa merasa nyaman dalam melakukan kegiatannya sehari-hari.

“Saya berharap petani penyadap karet bisa dengan mudah menuju kebunnya masing- masing dengan melakukan pembangunan jembatan ini, kami BPD desa Nawin selalu siap untuk menyerap aspirasi warga Nawin dan memperjuangkan hak-hak masyarakat,” ucapnya.

Kepala Desa Nawin yang mengutus Kasi Kesra untuk melihat langsung ke lokasi jembatan yang mengalami kerusakan tersebut, untuk mengetahui langkah apa yang tepat dilakukan dalam perbaikan jembatan tersebut, agar masyarakat tidak terganggu dalam melakukan aktifitas ke kebun karet, selama pembangunan jembatan itu dilakukan.

“Dengan mengutus Kasi Kesra Desa Nawin, saya berharap dapat gambaran langkah apa yang harus pemerintah desa ambil untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut sehingga tidak mengganggu petani dalam beraktifitas ketika pembangunan ini dilakukan, mungkin sementara waktu warga saya harus memutar arah dulu mencari jalan untuk bisa sampai kekebunnya selama pembangunan itu dilaksanakan nanti dan memperoleh berapa angaran biaya yang diperlukan,” tutur Marhani.

Marhani juga menambahkan pembangunan jembatan-jembatan yang tadinya menggunakan kayu besi atau kayu ulin, yang akan datang setiap pembangunan jembatan di bangun dengan beton.

“Menurut pengamatan saya jembatan – jembatan yang menggunakan kayu ulin maksimal hanya mampu berusia 5 tahun, kalau pembangunan jembatan yang akan datang saya akan ganti dengan jembatan beton, berharap pembangunan nanti bisa dilakukan satu kali saja walau harus memakan dana yang lebih besar dari jembatan ulin sebelumnya,” tambah Marhani. *