Paringin — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Balangan telah menyusun strategi dalam menanggulangi kemiskinan di bumi Sanggam tersebut. 
Kepala Bappeda Kabupaten Balangan, Akhriani, mengatakan bahwa secara umum kemiskinan dapat dipetakan menjadi dua bagian. Yakni kemiskinan struktural dan kemiskinan budaya. Kemiskinan struktural disebabkan oleh pengaruh dari luar seperti faktor geografis, tingkat pendidikan, kesehatan dan informasi. Sedangkan kemiskinan budaya disebabkan oleh faktor internal, antara lain budaya malas bekerja, apatis, tidak percaya diri dan perasaan gengsi.
“Penyebab kemiskinan karena masyarakat tidak bisa mengakses sumber daya di sekitarnya dan tingkat pendidikan serta keterampilan yang relatif rendah, tingkat kesehatannya masih rendah, terbatasnya lapangan kerja, rendahnya akses terhadap permodalan, pemenuhan kebutuhan dasar dan beban keluarga yang banyak,” kata Akhriani.
Sebelumnya Bappeda Kabupaten Balangan telah telah memetakan mengenai permasalahan umum kemiskinan. Yakni penyebab kemiskinan, pencapaian kinerja penangulanggan kemiskinan, persentasi penduduk miskin, penyerapan tenaga kerja, kebijakan dan penanggulangan kemiskinan. Dari pemetaan tersebut Bappeda telah menyusun strategi penanggulangannya.
Untuk pencapaian kinerja penangulangulangan kemiskinan yang ada di Kabupaten Balangan pada tahun 2008 penduduk miskin sekitar  7,75 persen, sedangkan pada tahun 2009 turun menjadi 7,22 persen. Sementara pada tahun 2010 naik lagi menjadi 7,75 persen.
Dalam kebijakan dan sasaran penanggulangan kemiskinan pemerintah telah mengambil kebijakan pemenuhan hak dasar yang meliputi pangan, pekerjaan dan usaha, perumahan, air bersih, tanah, SDA, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, rasa aman, berpartisipasi, pengembangan wilayah untuk mendukung pemenuhan hak dasar, percepatan pembangunan pedesaan dan revitalisasi pembangunan perkotaan. 
Pada tahun 2012 tingkat pengangguran di Kabupaten Balangan hanya 2,45 persen dari 130 ribu penduduk. Angka ini merupakan yang paling rendah di Kalimantan Selatan. (Metro7/Sri)