TANJUNG – Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Tabalong, PT Adaro Indonesia melalui CSR Department, kembali meluncurkan program pelatihan berbasis kompetensi untuk masyarakat desa wilayah terdekat operasional.

Dalam pembukaan pelatihan Kejuruan Las SMAW 3G, di Aula BLK Tabalong, pada Rabu (13/2/2019), sebanyak 16 pemuda terpilih dari 4 desa akan mengikuti pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang dimulai sejak 28 Januari-5 Maret.

Menurut CSR Department Head Adaro, Leni Marlina, program semacam ini diharapkan mampu memberi manfaat signifikan bagi para calon tenaga kerja, terutama dalam situasi persaingan kerja yang sangat terbuka saat ini.

“Dengan kompetensi yang dimiliki, ditambah nantinya juga akan mengikuti uji kompetensi yang tersertifikasi, keterampilan peserta bakal diakui secara nasional. Selain kesempatan kerja di perusahaan, berwirusaha merupakan pilihan lain yang memungkinkan sebagai insentif pemasukan,” jelas Leni.

Leni menambahkan, untuk peserta pelatihan dengan latar belakang pendidikan SD atau SMP, juga bakal dibantu kejar paket guna meraih ijazah pendidikan lebih tinggi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Tabalong, H Syaiful Ikhwan menjelaskan, pembangunan SDM yang menjadi salah satu fokus pemerintah, diantaranya diterjemahkan melalui pendidikan vokasi atau keterampilan.

Para peserta terpilih, ujar Syaiful, merupakan calon tenaga kerja beruntung. Pasalnya selain instruktur berpredikat 5 besar di regional Kalimantan, kurikulum yang diajarkan senada dengan peserta lain yang masuk melalui seleksi pemerintah.

“Usai pelatihan, mereka akan mengikuti uji kompetensi dari penilai asal Lembaga Sertifikasi Pelatihan dibawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan,” ungkap Syaiful.

Syaiful berharap, peserta bisa menyerap semua ilmu yang diajarkan secara maksimal. Mereka juga diharapkan mampu menjadi calon tenaga kerja handal.

” Sangat bagus, jika 16 peserta ini, bisa menjadi wirausahawan selepas pelatihan. Im the boss,” tegasnya.

Untuk program ini, Adaro menggelontorkan dana senilai Rp 120 Juta, dengan kelengkapan peserta berupa seragam, modul, alat tulis, dan makan siang. (metro7/rel)