TANJUNG – Menyikapi kondisi sungai yang memprihatinkan, sejumlah elemen masyarakat Kecamatan Tanta yang tergabung dalam organisasi sosial Karang Taruna dan BPK melakukan aksi gotong royong membersihkan sungai dan memotong ranting-ranting pohon hingga mengangkutnya.

Keberadaan Sungai Mangkusip yang melintasi desa Tanta Hulu, desa Tanta, desa Mangkusip dan desa Padangin Kecamatan Tanta, serta desa Harus dan desa Tanta ringin Kecamatan Muara Harus kondisinya saat ini sangat memprihatinkan akibat banyaknya tumpukan sampah bahkan ranting-ranting pohon disejumlah titik.

Tidak hanya itu kondisi sungai yang telah mengalami pendangkalan, ditambah airnya sangat kotor dan bahkan berbau pada saat musim kemarau membuat warga yang bermukim dusepanjang aliran sungai tidak dapat lagi memanfaatkan air sungai seperti pada masa tahun 1970 an silam.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Tabalong, Yudi Lesmana selaku koordinator pelaksana kegiatan mengatakan, konsep kegiatan aksi membersihkan sungai adalah “Maharagu Sungai” dan kegiatan ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya sungai bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.

“kami juga ingin mengajak masyarakat Tanta khususnya supaya tidak membuang sampah ke sungai, dan BAB sembarangan,” katanya.

Ditargetnya melalui kegiatan aksi sosial gotong royong membersihkan sungai maka pada tahun 2020 nanti Tanta bebas jamban atau ODF.

Camat Tanta Gusti Judit Ihsan Permana yang juga turun langsung menyaksikan kegiatan aksi sosial masyarakat mengatakan kegiatan maharagu sungai mangkusip merupakan kegiatan kolektif yang sebelumnya juga dilaksanakan warga desa Mangkusip, desa Lukbayur, dan desa Padangin.

Pada saat musrenbang lalu kami sudah memberikan arahan kepada desa-desa di Kecamatan Tanta yang berada dikawasan lintasan sungai Mangkusip, agar menyiapkan kegiatan program pembersihan sungai, yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkala per triwulan.

Judit, menambahkan Pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Dinas Lingkungan Hidup, siap membantu tenaga dan armada angkutan berupa truck sampah untuk mengangkut sampah pembersihan sungai termasuk juga bantuan bibit tanaman yang akan ditanam disepanjang pinggiran sungai, dan bibit ikan lokal yang akan disalurkan melalui Dinas Perikanan.

Sementara Kepala desa Mangkusip H.Nurdin mengatakan pihaknya akan memanfaatkan sungai Mangkusip disepanjang desanya untuk dikelola menjadi wisata pemancingan yang akan melibatkan organisasi Karang Taruna yang ada.

“Saat ini Karang Taruna di desa kami, mereka sudah melakukan aktivitas penanganan sampah limbah rumah tangga secara rutin, ” terang H Nurdin.

Salah seorang tokoh masyarakat desa Mangkusip Hivianor menceritakan bahwa dahulu sejak tahun 1969 hingga 1970 an keatas sungai Mangkusip yang bermuara di desa Tantaringin Kecamatan Muara Harus merupakan arus transportasi sungai para pedagang dari Nagara Hulu Sungai Utara dan dari Kelua Tabalong menggunakan kapal besar dan perahu untuk membawa barang dagangan setiap hari Senin ke Pasar Mangkusip.

Para pedagang dahulu membawa berbagai macam barang, mulai bahan makanan sembako termasuk barang peralatan rumah tangga dan dapur.

“Sekarang bahan sungai sudah sempit dan dangkal,” akunya. (metro7/via).