TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 135 Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa dan kelurahan se Kabupaten Tabalong diberikan bimbingan teknis (bimtek).

Bimtek diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tabalong, Selasa (12/12), di Gedung Pusat Informasi Pembangunan Jalan Penghulu Rasyid Tanjung.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat Desa DPMD Tabalong, Yeni Septiani menyampaikan, kegiatan bimtek ini melibatkan 135 orang kader KPM.yang ada di desa dan kelurahan se Kabupaten Tabalong.

“Dalam kegiatan bimtek diberikan materi dari pemateri DPMD Tabalong satu orang, dan dari tenaga ahli pendamping profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Nurbah Hadi Bayana yang menyampaikan materi tentang pencegahan dan penanganan stunting, kemudian materi tentang pengisian aplikasi Electronic Human Development Worker (eHDW),” katanya.

Ia menambahkan, tujuan bimtek adalah untuk meningkatkan pengetahuan wawasan bagi seluruh kader KPM yang ada di desa dan kelurahan, serta untuk memantau bagaimana perkembangan pengisian aplikasi eHDW dan apakah semua kader sudah bisa mengisi aplikasi eHDW dengan mengisi data-data tersebut di aplikasi eHDW sekaligus untuk meng Up date data tentang berapa jumlah kader KPM yang ada di desa dan kelurahan.

“Diharapkan dengan data yang diperoleh dan materi yang kami sampaikan pada hari ini, pengetahuan kader KPM se Kabupaten Tabalong lebih meningkat terkait pengisian aplikasi eHDW, dan tentunya tujuan utamanya adalah untuk pencegahan dan penanganan stunting,” bebernya.

Sehingga, ujarnya, angka stunting di Kabupaten Tabalong dapat terus menurun dan diharapkan ke depannya bisa mencapai minimalisir pada angka nol, sehingga pencegahan penanganan stunting bisa lebih baik lagi, desa pun bisa lebih mengintervensi terhadap kegiatan-kegiatan stunting yang ada di desa.

“Jadi, pencegahan penanganan stunting merupakan prioritas bagi Dana Desa yang dapat dianggarkan pada Dana Desa yang ada desa masing-masing, sehingga desa pun lebih leluasa dalam menganggarkan intervensi-intervensi stunting, salah satunya adalah kegiatan-kegiatan pemberian makanan tambahan, kemudian melakukan sosialisasi terhadap kelompok-kelompok sasaran stunting yang ada di desa dan kelurahan, dan tentunya salah satunya adalah membantu para kader-kader KPM dalam melakukan pendataan terhadap keluarga-keluarga beresiko stunting,” tutupnya.