TANJUNG, metro7.co.id – Sebanyak 110 orang kader posyandu se Kabupaten Tabalong mengikuti kegiatan pertemuan dalam rangka sosialisasi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Rabu (28/2), di Gedung Pusat Informasi Pembangunan Jalan Penghulu Rasyid Tanjung.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Tabalong, Yudha Murtopo menjelaskan, pertemuan dan sosialisasi buku KIA bagi kader tingkat Kabupaten Tabalong tahun 2024 bertujuan salah satunya untuk mensosialisasikan buku KIA yang revisi tahun 2023 dan juga memastikan untuk penggunaan buku KIA agar dapat digunakan dengan baik dan tepat.

“Jadi, kader-kader posyandu yang hari ini diberikan pemahaman pengetahuan dan keterampilan supaya bisa mensosialisasikan lagi kepada masyarakat, terutama untuk sasaran ibu dan keluarga,” katanya.

Ada revisi-revisi penyempurnaan buku KIA untuk penyempurnaan dalam pelaksanaan atau penggunaan buku KIA disamping revisi-revisi tersebut juga untuk perbaikan dan kemudahan bagi penggunanya, termasuk masyarakat dan juga keluarga.

“Informasi-informasi penting ditambahkan dalam beberapa revisi karena dari penyusunan buka KIA sendiri dilakukan juga oleh 13 organisasi profesi terkait yang tergabung untuk penyempurnaan penyusunan buku KIA,” bebernya.

Kemudian, ada beberapa informasi penting, misalnya salah satunya ada penambahan dalam item-item yang ada seperti penambahan penguatan di informasi-informasi penting yang sebelumnya tidak ada di buku revisi.

“Misalnya untuk kegawat daruratan dulu kalau ada salah satu tanda bayi yang mengalami gejala-gejalag bahaya, maka segera dibawa ke fasilitas pelayan kesehatan umum seperti puskesmas, poskesdes, dokter klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya. Sekarang kalau ada tanda-tanda gejala bahaya terhadap bayi, maka langsung segera dibawa ke rumah sakit, ini salah satu penguatannya,” ujarnya.

“Intinya kami ingin memastikan bahwa, kader posyandu memahami dulu tentang buku KIA sehingga nanti mereka disamping bisa mensosialisasikan lagi ke masyarakat dan juga bisa memastikan orang tua dan keluarga khususnya ibu agar bisa menggunakan buku KIA dengan baik, selain itu juga informasi- informasinya dapat dipahami keluarga termasuk dalam pengisian item-item buku KIA supaya dipahami oleh kader, guru tenaga pengajar PAUD, orang tua maupun tenaga kesehatan bisa terisi dengan baik,” tutup Yudha.