TANJUNG, metro7.co.id – Ketua Kwarcab Tabalong, H Mawardi membuka Orientasi Pengurus Kwartir Gerakan Pramuka se-Kabupaten Tabalong di Gedung Sarabakawa yang dihadiri oleh Ketua Harian Kwarcab Tabalong dan 42 Peserta Pengurus Kwartir dari Kecamatan dan Kabupaten di Tabalong, Kamis (7/10/2021).

Dalam sambutannya ia mengatakan, krisis multi dimensi yang meliputi semua aspek kehidupan sosial yang meliputi krisis dalam nilai-nilai, akhlak, mental dan moral dimasyarakat yang berdampak pada anak muda.

“Dan berakibat pada pembentukan watak, sikap, tingkah laku, dan budi pekerti. Akibatnya tindak kekerasan meningkat, diikuti dengan penyalahgunaan napza,” katanya.

Mawardi juga menuturkan, Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan non formal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia tidak terlepas dari masalah ini.

“Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menempatkan pramuka sebagai bagian penting dalam lingkungan strategis pendidikan Indonesia dan memposisikan kegiatan pramuka sebagai center of excellence bagi kaum muda,” tuturnya.

Mawardi berharap kepada pengurus, agar kegiatan ini dapat dijadikan ajang kebersamaan, persatuan dan kesatuan di kalangan pengurus Kwarcab Tabalong.

“Selain itu juga, sebagai wahana meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan juga memperluas wawasan bagi pengurus,” harapnya.

Pada kesempatan itu juga, Pengurus Kwartir Gerakan Pramuka se-Kabupaten Tabalong, H Abadi menyampaikan, inti kegiatan ini adalah agar semua pengurus kwartir ranting maupun cabang mengetahui tentang kepengurusan di kepramukaan.

“Yaitu tentang AD dan ART dalam kepramukaan, kemudian, agar mereka paham tentang administrasi kepramukaan agar lebih rapi lagi, kemudian juga bagaimana cara pengelolaan secara umum, hal ini agar jangan sampai nanti pengelolaan tidak tumpang tindih, jadi ada kegiatan-kegiatan yang jelas siapa yang menangani dan apa tujuannya,” sampainya.

Kemudian, dalam orientasi ini juga berharap kepada masing-masing pengurus agar bisa menjalankan program dengan baik dan saling mengeratkan silaturahmi.

“Dan juga bagaimana menciptakan kembali eratnya tali silaturahmi di kepengurusan ini. Karena biasanya dalam kepramukaan ini, karena kegiatannya berpilah berbidang bidang, akhirnya panitianya ini hanya panitia tertentu saja yang terkumpul sehingga menjadikan kurang eratnya tali silaturahmi,” harapnya.*