TANJUNG, metro7.co.id – Sebagai upaya mengantisipasi berkembangnya Bahaya Latin Komunis (Balatkom) dan paham radikal bagi prajurit dan PNS jajarannya, Kodim 1008/Tabalong menggelar kegiatan pembinaan antisipasi bahaya Latin Komunis dan paham radikal, Selasa (31/10), di Aula Makodim 1008/Tabalong Jalan Jaksa Agung Tanjung.

Selain prajurit dan PNS Kodim 1008/Tabalong dilibatkan juga peserta dari Kanmenvet setempat dan Unsur masyarakat dari Keluarga Besar TNI yang terdiri FKPPI dan PPM.

Tema yang diusung pada kegiatan ini, “Mewujudkan Binter TNI AD Yang Adaptif Melalui Giat Komsos Mewaspadai Bahaya Latin Komunis dan Paham Radikal Demi Keselamatan Bangsa dan Tegaknya NKRI”.

Komandan Kodim 1008/Tabalong, Letkol Czi Catur Witanto menyampaikan, perlu diketahui bersama, bahwa perjalanan panjang bangsa Indonesia ini memiliki pernah mengalami perjalanan yang cukup kelam yaitu dengan adanya bahaya latin komunis.

“Komunis itu tumbuh dan berkembang sebelum bangsa kita merdeka sampai dengan pada zaman masa kemerdekaan, dan pada masa misi-misi kemerdekaan,” katanya.

Peristiwa komunis yang terjadi pada periode tahun 1948-1965 merupakan sejarah kelam yang hanya sebagian kecil kita ketahui, karena kalau berbicara komunis, tentunya yang paling kental sekali dan paling menonjol adalah di Wilayah-Wilayah Jawa.

Terutama di Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dimana pada waktu itu para komunis dengan membabi buta menggunakan pahamnya melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan sariat agama, tidak sesuai dengan kaidah bangsa Indonesia.

“Juga tidak sesuai dengan kepribadian kita sebagai orang timur, mereka membunuh sesama manusia, karena ingin mengajarkan pahamnya yang mana tidak diterima oleh masyarakat karena sangat bertentangan dengan Pancasila,” bebernya.

Oleh karena itu, jelas Dandim, harus terus ingatkan kepada semua, khususnya kepada para prajurit TNI Kodim 1008/Tabalong dan semua lini, termasuk para generasi muda.

Dandim meminta kepada para Babinsa agar selalu mengingatkan tentang bahaya latin komunis kepada sekolah-sekolah, karena generasi muda gampang sekali dipengaruhi oleh paham-paham yang lain.

“Kita ketahui bersama dengan kemajuan teknologi banyak paham-paham komunis yang disusupkan pada informasi-informasi mereka yang bisa membingungkan kita semua,” tutupnya