TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Kutai Kartanegara (Kuker) Provinsi Kalimantan Timur Edy Damansyah, Selasa (30/03/2021) melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Tabalong.

Kunker dalam rangka studi program percepatan akses keuangan daerah di Pemerintah Kabupaten Tabalong.

Bupati Kuker bersama rombongan disambut Bupati, Wakil Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani dan H Mawardi beserta jajaran pejabat pemerintahan di Aula Wisma Tamu Pendopo Bersinar Kelurahan Pembataan Kecamtan Murung Pudak.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam penjelasannya dihadapan rombongan Bupati Kuker mengatakan, Kabupaten Tabalong yang jumlah penduduknya sekitar 254 ribu jiwa dengan jumlah kecamatan ada 12 dan jumlah desa 121ditambah 10 kelurahan, mayoritas penduduknya bekerja disektor pertanian dalam arti luas, kemudian sektor pertambangan serta sektor-sektor lain.

Sehubungan dengan kunker ini, yang dimana juga sebelumnya ada kunker-kunker dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berkunjung ke Tabalong untuk melakukan studi banding terkait program maupun inovasi yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam rangka mewujudkan percepatan pembangunan diberbagai sektor, seperti salah satunya program gerbang emas.

“Program gerbang emas ini semula kami canangkan tidak terlalu muluk karena pada tahun 2014 ketika mengawali jabatan sebagai Bupati Tabalong dihadapkan dengan beberapa hal yaitu, yang pertama dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, Tabalong berada diperingkat ke 10 dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia atau hampir-hampir diperingkat paling bawah selama 10 hingga 15 tahun,” katanya.

Disamping itu jumlah penduduk miskin banyak sekali, rentenir berkembang dimana-mana dan bahkan basisnya di pasar, belum lagi yang dihadapi masalah sosial yang luar biasa ketika orang daerah semuanya ingin bekerja disektor tambang. Padahal mereka tidak mempunya skill keterampilan untuk bekerja di pertambangan.

Oleh sebab itu ketika dilakukan penyusunan RPJMD maka ditetap 12 program pembangunan prioritas yang salah satu diantaranya adalah menciptakan 5.000 wirausaha baru. Dan realisasinya Tabalong bisa mencetak 6.400 Wira Usaha Baru (WUB) dan tenaga terampil.

Dengan adanya program menciptakan 5.000 WUB dan tenaga terampil, maka selanjutnya pemerintah daerah Tabalong pada tahun 2016 mewacanakan kredit gerbang emas yang didukung OJK Wilayah IX untuk membantu permodalan dan peralatan bagi para WUB dan tenaga terampil, melakui pinjaman kredit dengan bunga nol persen, dan ini yang menandai percepatan akses keuangan daerah di Kabupaten Tabalong.

“Jadi, dengan dukungan ini sebagian besar WUB dan tenaga terampil bisa menciptakan lapangan usaha,” katanya.

Dalam kegiatan ini sejumlah SKPD terkait, dan pihak BPR Tabalong Bersinar, LPK Pradata Kompoter Jikamaka memberikan paparan materi terkait upaya dan kerjasama yang dijalankan pemerintah Kabupaten Tabalong dalam upaya menciptakan dan mensukseskan program pembangunan perioritas di Kabupaten Tabalong, termasuk menciptakan 5.000 WUB.

Bupati Kuker, Edy Damansyah kepada awak media mengatakan, dari hasil kunjungan kerja ini akan menjadi fokus melakukan studi aplikasi berkaitan dengan pelaksanaan TPAKD dalam kebijakan penguatan viskal di daerah.

“Jadi, sebagaiman yang dijelaskan Bupati Tabalong tentang keberhasilan dalam pengembangan peningkatan keuangan daerah yang memberikan permodalan kepada pengusaha mikro kecil dan menengah. Tentunya program ini tidak terlepas juga dari peran aktif OJK, kami pun di Kutai Kartanegara dalam hal penerapan ini, kami juga mendapat dukungan dan pendampingan dari kepala OJK Kalimantan Timur,” katanya.

Tujuan studi aplikatif yang dilakukan ini adalah untuk memperkuat lagi beberapa referensi, terutama kebijakan yang sudah diterapkan oleh Bupati Tabalong dengan segala keberhasilan mulai tahun 2019 yang lalu Bupati Tabalong sudah mendapatkan apresiasi dari OJK Nasional terhadap penerapan kebijakan penguatan keuangan di daerah ini.

“Tentunya tadi kami sudah mendapatkan penjelasan dan paparan melalui bupati dan jajarannya, saya sangat optimis keberhasilan bupati Tabalong pasti akan saya tiru,” ujar Edy Damansyah.

Salah satu fokus studi di Kabupaten Tabalong, karena memang pendekatan ini komunitas para pedagang di pasar, kalau di Kuker sendiri 70 persen para pedagang tersebut berasal dari Kalimantan Selatan yang banyak beraktifitas di sektor mikro kecil dan menengah, dan ini bagian yang mendasar dalam tugas memberikan pelayanan khususnya bagaimana pergerakan ekonomi kecil masyarakat.

“Apalagi disaat Pandemi Covid-19 ini yang menjadi fokus dan konsentrasi dan perioritas tinggi bagi kami pemerintah Kutai Kartanegara,” imbuhnya. ***