TANJUNG – Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pamapersada Nusantara Distrik Adaro terus berupaya memberikan pelatihan keterampilan bagi kelompok masyarakat.

Seperti halnya kegiatan pelatihan pembuatan kerupuk amplang dan pentol ikan patin mitra binaan LPB Pama Banua Lima yakni Kelompok Tani Amalia 1, yang ada di Desa Banua Lawas, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong diberikan kesempatan selama 2 hari mengikuti pelatihan keterampilan membuat kerupuk amplang dan pentol ikan patin.

Kegiatan pelatihan keterampilan yang dimulai tanggal 21 hingga 22 Februari 2020 kemaren dibuka secara resmi oleh Ono Karno selaku Dept Head PT Pamapersada Nusantara Distrik Adaro.

Hadir pada pembukaan pelatihan keterampilan ini Koordinator BPP Kecamatan Banua Lawas, Yuli Pernana, Ketua Kelompok Tani Amalia 1, Sahriah dan Tim LPB Pama Banua Lima yang dipimpin Koordinatornya, Amirullah.

Pelatihan keterampilan selana 2 hari ini dilaksanakan di Posyando desa Banua Lawas.

Ketua BPP Kecamatan Banua Lawas, Yuli Permana dalam sambutannya diacara pembukaan pelatihan mengatakan untuk Kecamatan Banua Lawas menjadi sentra ikan seperti ikan keramba dan kolam.

“Selama ini kami lihat tidak pernah ada olahan patin, kita sangat bersyukur sekali kali ini pihak LPB Pama Banua Lima bisa menyelenggarakan pelatihan keterampilan ini,” katanya.

Dengan adanya peluang bisnis dari pengolahan hasil ikan patin ini, diharap bisa membantu ekonomi keluarga. Begitupula walaupun pelatihan yang hanya 2 hari saja, tapi ilmu yang didapat bermanfaat untuk selamanya.

Sementara Dept Head PT Pama Distrik Adaro, Ono Karno mengatakan dengan adanya pelatihan ini, maka kalau selama ini belum ada olahan ikan dan nantinya setelah pelatihan akan menjadi produk yang dinantikan.

Pihaknya dari Pama akan bantu pemasaran di galeri-galeri dan bandara Balik Papan dan yang akan dibuka di Banjarmasin.

“Harapan kami tidak hanya hari ini, tapi dihari lain sudah dapat berproduksi dan harus laku terjual guna menambah ekonomi ibu-ibu,” kata Ono sembari berharap agar nantinya selalu dicatat penjualannya.

Ketua Kelompok Tani Amalia 1, Sahriah menyatakan sangat berterimakasih dengan diadakannya pelatihan ini, karena selama ini kelompoknya belum memiliki produk yang bisa diunggulkan.

“Dengan pelatihan ini pula kelompok kami sudah memiliki produk unggulan, kedepannya akan diurus perlengkapan perijinannya, seperti PIRT dan lain-lannya,” ujarnya.(metro7/via).