TANJUNG, metro7.co.id – Operasi Pasar Murah (OPM) kembali digelar untuk mengendalikan inflasi daerah yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel) teruntuk Kabupaten Kota termasuk Kabupaten Tabalong.

Adapun pasar murah tersebut dilaksanakan dari pukul 08.00 Wita sampai selesai, sedangkan harinya mulai tanggal 23 sampai 25 Mei 2023 di Taman Giat Kota Tanjung.

Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tabalong, Noor Zain A Yani mengatakan bahwa kegiatan kali ini merupakan program dari Provinsi Kalsel melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Tabalong untuk mengendalikan inflasi yang ada di Bumi Sarabakawa.

“Tabalong menjadi pengukur Indeks Harga Konsumen (IHK),” katanya, pada Selasa (23/5/2023) di Taman Giat Kota Tanjung.

Tidak hanya Tabalong yang menjadi pengukur IHK dari Provinsi Kalsel tapi juga ada 2 Kabupaten Kota lain, yakni Kabupaten Kotabaru dan Kota Banjarmasin.

“Jadi 3 lokasi ini yang dijadikan kegiatan pasar murah oleh Provinsi,” ungkapnya.

Selain itu dirinya menerangkan bahwa nanti di Bulan depan akan kembali melaksanakan kegiatan serupa.

“Menurut informasi dari Provinsi, ini kegiatannya akan rutin dilaksanakan, nah kemudian di Bulan depan mungkin akan ada lagi kegiatan lanjutan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Bir Hasani menjelasakan bahwa kegiatan kali ini yang ada di Tabalong sudah kesekian kalinya dilaksanakan.

“Kita lakukan sejak Bulan Sepetember 2022 dalam upaya pengendalian infalasi jadi ini sudah kesekian kali, karena dari hasil rilis menunjukan bahwa Kalsel masih inflasi di atas Nasional,” jelasnya.

Kemudian ia menyebutkan terkait kerjasama yang dilakukan oleh Provinsi Kalsel melibatkan pelaku usaha distributor dari Kota Banjarmasin serta mengikut sertakan UMKM lokal.

“Ini adalah upaya dalam memeberikan peluang pasar dan memperomosikan produk lokal tentu kepada masyarakatnya,” sebutnya.

Di sisi lain, menganai persoalan stok bahan pokok seperti beras yang disediakan oleh pihak pemerintah Provinsi ia menuturkan bahwa saat ini tidak ada masalah, terkecuali beras lokal.

“Perlu kita waspadai terutama beras lokal sejenis beras siam, unus dan mutiara, karena saat ini mengalami penurunan secara drastis produksinya di Kalsel, untuk jenis beras yang lain aman saja stoknya,” tutupnya. ***