TANJUNG – Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74, panitia peringatan hari Kemerdekaan tahun 2019 Kabupaten Tabalong kembali menggelar kegiatan napak tilas perjuangan.

Napak tilas yang melibatkan komponen elemen masyarakat ini, untuk wilayah selatan Tabalong dengan start dimulai dari Desa Sungai Durian Kecamatan Banua Lawas.

Pelepasan pleton napak tilas ini dilakukan oleh Wakil Bupati Tabalong H Mawardi didampingi Camat Banua Lawas H Zainuddin beserta unsur Muspika setempat.

Dalam sambutanya H Mawardi mengatakan pelaksanaan napak tilas perjuangan yang diselenggarakan hari ini merupakan salah satu upaya untuk penguatan rasa nasionalisme dan patriotisme, khususnya bagi para generasi muda Tabalong.

Dimana dikatakannya semangat juang para pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia pada era perjuangan kemerdekaan dulu dapat dirasakan oleh para peserta napak tilas, bukan berarti perjuangan kemerdekaan hanya dilihat dari kegiatan berjalan kaki semata, akan tetapi kucuran keringat yang turun dan lelah yang dirasakan peserta napak tilas merupakan representasi dari sebuah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Semangat yang tidak kenal menyerah dari peserta napak tilas ini juga nantinya akan menyebarkan virus kecintaan dan kebanggaan sebagai Warga Negara Republik Indonesia kepada warga masyarakat yang menyaksikan, dengan rasa cinta dan bangga itulah dapat melanjutkan panji perjuangan bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan mampu mensejahterakan rakyatnya.

“Kalian generasi muda Tabalong merupakan harapan bangsa ini untuk mampu berkonstribusi pada pembangunan, baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang,” katanya.

Dimana disebutnya generasi millenial yang menguasai masa depan dengan teknologi, namun ahlaq mulia dan nilai-nilai kebangsaan tidak boleh luntur sedikitpun dari jiwa sanubari masing-masing, semoga napak tilas perjuangan ini akan memberi kesan nasionalisme serta patriotisme bagi generasi muda, hingga nanti tumbuh berkembang menjadi dewasa.

Sementara Camat Banua Lawas H.Zainuddin mengatakan setiap tahun dilaksanakan napak tilas dengan titil nolnya disekitar masjid di desa Sungai durian yang berbatasan antara Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Tabalong, karena disini juga ada terdapat 16 makam pahlawan yang pihak keluarganya tidak mau makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan yang ada di Tanjung.

Kemudian di desa ini terdapat bekas tempat markas pedalaman para pejuang yang dulu diberi nama pedalaman Sidorjo, Madiun dan Silawung.

“Dengan adanya napak tilas ini paling tidak masyarakat bisa tahu bagaimana dulu jerih payah para pejuang dan pahlawan kita kita merebut negara kita ini dengan nyawa dan darah,” katanya. (metro7/via).