TANJUNG, metro7.co.id – Sebagai Kabupaten Penyangga IKN, Tabalong berupaya memantapkan persiapan kawasan perdesaan agrowisata hortikultura melalui rapat persiapan audensi Bappeda Litbang di Ruang Rapat Kantor Kepala Bappeda Jalan Penghulu Rasyid Tanjung. Selasa (16/4).

Rapat dipimpin langsung Kepala Bappeda Litbang Tabalong, Arianto dengan melibatkan semua pihak terkait terdiri Kepala SKPD, Camat, Kepala Desa, Kabag Bappeda Litbang juga Pj Sekda Tabalong, Muhammad Fitri Hernadi.

Pada kegiatan tersebut Kepala Bagian Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Litbang Tabalong, DR Ida Hastuti Ningsih memaparkan beberapa hal terkait persiapan audensi kawasan perdesaan agrowisata hortikultura Kabupaten Tabalong dan Kementerian Desa Tertinggal seperti persiapan lahan dan sebagainya.

“Tabalong telah mempersiapkan lahan seluas 1.000 hektar di 10 desa dalam 2 Kecamatan, yaitu Kecamatan Haruai dan Kecamatan Upau sebagai kawasan pengembangan perdesaan agrowisata dan hortikultura,”paparnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Litbang Tabalong, Arianto mengatakan, rapat kali ini adalah untuk menyamakan persepsi, karena banyak diantara pihak yang terkait terutama dijajaran pemerintahan Tabalong karena adanya sebagian pejabat yang beralih tugas.

“Jadi, dalam rapat tadi intinya menyamakan persepsi kaitannya dengan perkembangan terakhir tentang pengembangan kawasan perdesaan di Kecamatan Haruai dan Upau, sehingga hari ini disamping menyamakan persepsi juga mempersiapkan beberapa materi kaitannya dengan audensi kita ke Kementerian Desa supaya kawasan perdesaan tersebut yang kita inisiasi untuk bisa dikembangkan sebagai kawasan hortikultura dan agrowisata bisa menjadi prioritas nasional, diharapkan dana-dana dari pusat bisa ikut melakukan aktivitas disitu, sehingga akselerasi pembangunannya bisa lebih cepat,”beber Arianto

Dilain pihak, Pj Sekda Tabalong, Muhammad Fitri Hernadi menjelaskan sudah ada kolaborasi dari berbagai pihak agar agrowisata dan hortikultura ini bisa tumbuh dan bisa menjadi penyangga untuk kebutuhan di IKN.

“ini menjadi salah satu nilai tambah dan prioritas yang diharapkan bisa menjadikan daerah kita sebagai wilayah dengan birokrasi nasional untuk perdesaan,”Katanya.

Diakui Fitri Hernadi tahapannya masih lama, masih melalui beberapa tahap lagi.

“tapi yang jelas dalam minggu ini kita akan ke Kementerian Desa dan Bappenas untuk melakukan paparan bagaimana kesiapan Kabupaten Tabalong terutama wilayah perdesaan yang akan diajukan menjadi prioritas nasional dan mudah-mudahan di tahun 2025 bisa terwujud,” harapnya.

Fitri Hernadi optimis keinginan menjadikan menjadikan kawasan perdesaan agrowisata hortikultura di Tabalong bisa terwujud, karena salah satu keunggulan Tabalong adalah wilayah perdesaan terdekat ke IKN.

Diketahui sebelumnya terdapat 10 desa di Kecamatan Haruai dan Upau, 5 desa telah dilegalisasi melalui Surat Keputusan Bupati Tabalong dan ditambah lagi 5 desa, sehingga 10 desa di 2 Kecamatan ini dipersiapkan sebagai kawasan perdesaan agrowisata hortikultura.

Ke 5 desa tambahan tersebut adalah desa Lok Batu, Catur Karya, Kembang Kuning, Masingai I, Masingai II yang juga 1 hamparan dengan dengan 5 desa lainnya.