TANJUNG, metro7.co.id – Kegiatan operasi pasar murah yang digelar Pemprov Kalsel dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten Tabalong selama tiga hari, dari tanggal 20 hingga 22 Juni 2023, di Taman Giat Kota Tanjung setiap harinya diserbu warga masyarakat.

Demi untuk membeli barang kebutuhan pokok ratusan warga setiap hari selama tiga hari tersebut, mereka rela mengantri berjam-jam.

Berdasarkan pemantauan metro7, kebanyakan pembeli yang datang untuk belanja berupa barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telor, bawang merah, bawang putih, cabe dan lainnya.

Salah satu warga Tanjung, Kurnain menuturkan, ia turut antri berdiri sudah hampir setengah jam menunggu giliran untuk berbelanja.

Dikatakannya, ia bermaksud membeli barang kebutuhan pokok berupa beras medium dan beras premium masing-masing per zak seberat 5 kilo seharga Rp95 ribu.

“Kalau dibanding harga beras pasaran seperti mayori tentu harga ini lebih murah sekitar Rp40 ribu, begitu pula harga barang yang lain lebih murah dari harga pasar,” ujarnya.

Sementara, Kepala Disperindag Provinsi Kalsel, H Birhasani mengatakan, kegiatan pasar murah ini dalam rangka pengendalian inflasi di Kalsel, Pemprov bersama TPID melaksanakan operasi pasar dan pasar murah terutama pada daerah-daerah yang menjadi titik pendataan inflasi di Kalsel, yakni Tabalong, Banjarmasin dan Kota Baru.

Oleh sebab itu, jelasnya, Pemprov tentunya turut membantu bagi daerah Kabupaten/Kota tersebut untuk pengendalian inflasi dengan menggelar pasar murah masing-masing Kabupaten/Kota selama tiga hari.

“Kegiatan seperti ini berlangsung sejak bulan Oktober 2022 dan sampai sekarang setiap bulannya Kabupaten/Kota dibantu Pemprov untuk melaksanakan kegiatan pasar murah,” katanya.

“Kemudian, tentunya tidak cukup sebenarnya dengan program Pemprov, kami sangat berharap dengan program lokal daerah Kabupaten/Kota baik Tabalong, Banjarmasin maupun Kota Baru agar pengendalian inflasi ini betul-betul menjadi upaya yang efektif, sehingga angka inflasi di daerah tersebut terkendali dengan baik harga-harga barang kebutuhan kebutuhan pokok bisa turun atau lebih murah dari bulan-bulan sebelumnya,” harapnya.

Birhasani menambahkan, Tabalong sebenarnya untuk inflasi di bulan Mei 2023 sudah turun dibandingkan dengan bulan April, tetapi masih harus bekerja keras untuk pengendaliannya.

Karena menurutnya, situasi selalu berubah rubah kondisi barang dari satu daerah ke daerah yang lain ini memang untuk saat ini banyak mengalami kendala, baik kendala terbatasnya produksi.

“Kemudian juga kendala oleh cuaca karena kita tidak semuanya bisa memenuhi kebutuhan di Kalsel kita harus juga mendatangkan dari luar Kalsel oleh sebab itu permasalahan cuaca biasanya sering sekali berpengaruh secara mendadak,” bebernya.

Oleh karenanya, pihaknya harus secara kontinyu berkelanjutan melaksanakan upaya-upaya pengendalian selain pasar murah, produksi pasar tentunya yang paling kita andalkan dan kita harapkan adalah upaya-upaya peningkatan produksi, misalkan beras dengan mendorong para petani bagaimana upaya untuk peningkatan produksinya.

“Begitu juga cabe dan bahan pokok lainnya harus kita upayakan agar ketersediaan di suatu daerah betul-betul bisa melimpah bukan sekedar tercukupi, karena dengan ketersediaan melimpah maka harga akan stabil,” tutupnya.