BANJARMASIN – Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, drg Diah R Praswati mengatakan, berdasarkan surat edaran gubernur, DBD menjadi perhatian khusus.
 Sejauh ini, di Banjarmasin sudah ada delapan kasus demam berdarah. Dari delapan kasus itu, satu meninggal dunia. ‘Yang meninggal orang Kelayan Dalam,”katanya.
 Belajar dari kasus yang meninggal dunia tersebut, perlu kewaspadaan semua masyarakat jangan sampai DBD makin mengancam.
 Semua pihak harus kerja keras agar kasus ini tidak bertambah banyak. Selain terus menyosialisasikan pencegahan melalui 3M. Pihaknya juga meminta warga mengenal tanda-tanda orang terkena DBD.
 ‘Kalau panasnya meninggi sampai tiga hari, cepat bawa ke puskesmas atau rumah sakit. Dari kasus meninggal kemarin, keterlambatan membawa ke layanan medis,”jelasnya.
Soal fogging, biasanya dilakukan setelah ditemukan ada kasus di tempat itu. “Begitu ada kasus, dan kami dapat laporannya, segera kami fogging,” kata Diah. (metro7/fit)