PONTIANAK, metro7.co.id – Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto menemui Rektor Universitas Tanjungpura pasca Aksi Unjuk Rasa mahasiswa yang sempat di warnai kericuhan pada Rabu malam kemarin.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Kombes Pol Donny Charles Go membenarkan bahwa, pimpinanya hari ini telah melaksanakan pertemuan dengan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan), Prof. Dr. Garuda Wiko. Kamis Siang (29/10/2020).

“Pertemuan Kapolda Kalbar bersama Rektor Untan untuk meluruskan informasi terkait aksi unjuk rasa kemarin,” kata Donny.

Kabid Humas menjelaskannya bahwa, Kapolda dengan di dampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP drg. Sugiyato menjelaskan kondisi terkini 2 mahasiswa yang sedang di rawat.

“Setelah aksi demo kemarin, memang ada dua mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara. Informasi ini yang ingin bapak Kapolda sampaikan langsung kepada Rektor,” jelasnya.

Dirinya mengatakan bahwa, kemarin rumah sakit Bhayangkara menerima para pengunjuk rasa yang mengalami keluhan sakit berupa mual, pusing dan muntah, serta gejala lain.

Kemudian dilakukan pemeriksaan awal dan CT scan terhadap salah satu mahasiswa dengan hasil tidak ada cidera atau pendarahan di kepala.

“Ada beberapa tes yang dilakukan dari penanganan pertama hinga CT scan. Hasilnya tidak ditemukan adanya cidera atau pendarahan,” ungkap Donny.

Selanjutnya dilakukan tes Widal dimana didapatkan hasil mengalami sakit Typus.

“Jadi dua mahasiswa ini satu Typus dan satu mempunyai penyakit bawaan Asma. Untuk mahasiswa yang penderita Asma tersebut saat ini dalam keadaan sembuh”, lanjutnya.

Donny juga menyebutkan banyaknya informasi yang beredar bahwa mahasiswa yang dirawat akibat kekerasan atau pemukulan dari aparat kepolisian yang mengamankan demo tersebut. Ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Tujuan pertemuan ini lebih untuk meluruskan informasi tentang adanya mahasiswa Untan yang sedang di rawat dan perkembangan kondisinya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Rabu malam (28/10), aksi unjuk rasa mahasiswa yang berpusat di Tugu Digulist Bundaran Untan, Kota Pontianak. Sempat terjadi kericuhan antara massa dan petugas kepolisian.

Dalam kesempatan ini Donny juga mengungkapkan bahwa dalam aksi demo kemarin ditemukanya bubuk yang diduga penyabab letupan dan sempat terkena petugas kepolisian sehingga harus di rawat.

Berdasarkan informasi, serbuk tersebut mengenai 2 petugas kepolisian dimana salah satunya Karo Ops Polda Kalbar. Serbuk yang mengenai petugas ini menyebabkan perih pada mata. Bahkan 1 personel Polresta Pontianak harus dirawat di rumah sakit Bhayangkara.

“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan terhadap serbuk yang diduga menyebabkan letupan dan juga efek atau akibat dari bubuk tersebut,” tutup Donny. ***