PONTIANAK, Metro7.co.id – Seluruh stakeholder, termasuk Dinas Perhubungan dan Kepolisian Daerah (Polda) sepakat melakukan pengawasan dan penertiban angkutan barang di Kalimantan Barat.

“Pengawasan dan penindakan angkutan barang yang melebihi dimensi dalam rangka menuju Zero Odol 2023,” kata Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIV Kalbar Syamsuddin, usai rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan, Selasa (9/11/2021) di Hotel Golden Tulip Pontianak.

Menurut Syamsuddin, Dishub sudah melakukan pengawasan empat jembatan timbang, termasuk di Siantan, Sosok, Sintang sudah dilakukan pengawasan dan penindakan secara maksimal terutama semua angkutan barang yang melanggar. 

Berdasarkan hasil pengawasan hampir lima puluh persen yang melakukan pelanggaran termasuk kelebihan muatan, secara administrasi kirnya mati bahkan dimensi profnya tidak sesuai aturan. 

Tetapi juga ada masalah dilapangan yakni ketika dilakukan pengawasan banyak sopir ngetem tidak mau masuk jembatan timbang, contoh di jembatan timbang Siantan yang sering menimbulkan kemacetan. 

Masih kata Syamsuddin, kesimpulannya semua stakeholder sepakat ikut mendukung bahwa pelanggaran yang melebihi muatan sangat merugikan semua pihak, jalan rusak dan umur jalan berkurang, kemudian dampak pada masyarakat sering kecelakaan. 

Dalam rapat forum ini semua sepakat sama-sama melakukan meminimalisir sampai menjadi zero benar-benar standar, tidak lagi melebihi over dimensi. 

“Kami akan segera melakukan razia gabungan bagi angkutan barang untuk mengurai para sopir yang ngetem, dan kami optimis zero odol 2023 akan terwujud, “ujarnya. 

Sementara itu Kasubdit Kamsel Subdit Lantas Polda Kalbar, AKBP Andis Arya menegaskan siap membantu pengawasan dan penindakan agar terwujud zero odol 2023.

“Sesuai kesepakatan dalam rapat forum ini siap membantu kelancaran penindakan dan pengawasan angkutan, yang nantinya akan melakukan razia gabungan,” pungkasnya.[]