SANGGAU, metro7.co.id – Bupati Sanggau Paolus Hadi menerima Delegasi Nasional Initiatives For Sustainable And Climate-Smart Oil Palm Smallholders (NI-SCOPS) menyampaikan capaian program kerja mereka selama tahun 2019 di Kabupaten Sanggau, di Ruang Musyawarah Lantai 1 Kantor Bupati Sanggau, Senin (20/2).

“Hari ini saya mendapat tamu sebayak 27 peserta dari 6 negara yang tergabung di Solidaridad, mereka mau melihat sejauh mana perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kabupaten Sanggau,” ungkap Bupati Sanggau.

Ia mengatakan Pemkab Sanggau telah melaksanakan program bersama Solidaridad, yang bertujuan untuk keberlangsungan petani sawit di Kabupaten Sanggau

“Saya harap dengan program bersama ini kedepannya petani sawit kita dapat memperoleh Indonesia Sustainable Palm Oil (Ispo) dengan produk yang bagus dan berkualitas terkendali,” ujar Paolus Hadi.

Sementara itu Yeni Fitriyanti, Country Manager Solidaridad Indonesia, menyampaikan, kedatangan delegasi NI-SCOPS ke Bupati Sanggau untuk soan dan melaporkan capaian progres yang telah dicapai semenjak tahun 2019 di Kabupaten Sanggau.

“Kami juga menyampaikan ke Pak Bupati berserta dengan donor (sponsor) dari program NI-SCOPS dari kedutaan Kerajan Belanda, disamping kedutaan Belanda kami juga ada delegasi dari pemerintahan Inggris, pemerintah Belgium, serta IDH global di Netherlands, Solidaridad Ghana, Solidaridad Malaysia dan India, kami ingin sama sama belajar tentang apa yang telah dilaksanakan teman-teman di Indonesia terutama di Kabupaten Sanggau,” ujarnya.

Yeni Fitriyanti menyebut delegasi NI-SCOPS akan melakukan kunjungan ke salah satu koprasi di Desa Sejuah Kecamatan Kebayan, untuk melakukan pendampingan dimana area tersebut menjadi program perhutanan sosial.

“Untuk pendampingan terhadap para petani kelapa sawit dan itu sudah kami laksanakan dengan memberikan dampingan untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi Ispo, jadi selama 2 hari ke depan kami akan ad di Sanggau dan selanjutnya kami akan berkunjung ke Kabupaten Sekdu dan Kabupaten Seintang untuk bertemu Bupatinya,” ungkap Yeni Fitriyanti.

Yeni Fitiyanti berharap petani mandiri natinya dapat menerima sertifikasi Ispo yang dimana sertifikasi Ispo dirinya anggap sangat penting bagi petani mandiri.

“Sertifikasi Ispo yang dikeluarkan oleh pemerintah indonesia itu supaya para petani ini bisa berkebun sawit secara baik, tidak merusak lingkungan tan tetap bisa menjaga habitat sekitar, dan melakukan sistim pengairan yang baik, dan mendapatkan sertifikasi bibit sawit yang baik sehingga nanti dapat meningkatkan sistem produksi petani sawit di Kabupaten Sanggau,” bebernya.

Diwaktu yang sama Kepala Disbunnak Sanggau, H Syafriansyah mengatakan,
delegasi NI-SCOPS sudah 4 tahun terakhir ini telah melakukan studi banding di Kabupaten Sanggau.

“Mereka melakukan pendampingan untuk petani mandiri dan sudah melaksanakan pendampingan di beberapa Kecamatan yaitu di Kecamatan Kapuas, Parindu, Mukok dan Kembayan, kita berharap kunjungan mereka dapat dilanjutkan di beberapa Kecamatan yang belum dikunjungi,” kata Kepala Disbunnak Sanggau, H Syafriansyah.

Menurut Syafriansyah, fokus Delegasi NI-SCOPS adalah pengembangan kemapuan sumber daya manusia petani sawit, mulai dari proses pengurusan izin, kelengkapan izin, perbaikan tata kelola sampai pemasaran dari hasil perkebunan kelapa sawit.

“Pemkab Sanggau sangat mendukung program tersebut, dan pak Bupati telah mengajukan Raperda tentang peraturan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan mungkin tidak lama lagi akan terbit peraturan Bupati mengenai rencana aksi daerah kebun kelapa sawit berkelanjutan ini merupakan bentuk dukungan Pemkab yang Sangat Kongkrit,” pungkasnya.