Erjo unja
Tamiang Layang – Seluas 2000 hektar peluasan sawah 2012 di kabupaten Barito Timur yang dilaksanakan oleh 96 kelompok tani sudah selesai. Percetakan dan perluasan sawah yang dilakukan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Barito Timur yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bartim mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen PSP untuk melaksanakan program percetakan dan perluasan sawah seluas 2000 hektar di Kabupaten Bartim
Hal tersebut dikatakan Kasi Perluasan Areal Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur Erjo Unja kepada Metro7 di ruang kerjanya, Selasa (09/10) kemarin.
Dikatakannya, dalam percetakan dan perluasan sawah sawah saat ini dilaksanakan oleh 96 kelompok tani. Dana bersumber dari APBN Pusat yang di bagikan kepada setiap kelompok tani dan di kelola oleh para petani sebagai pelaksana dilapangan, sedangkan PPTK hanya pelaksana Admistrasi dari kegiatan tersebut, katanya.
 “Dinas tidak ada pegang uang hanya sekedar pelaksana kegiatan dan pelengkap admistrasi karena uang kegiatan tersebut ditranfer ke rekening kelompok tani masing-masing untuk pelaksanaan kegiatan,” tutur Erjo.
Ia mengakui, dengan adanya proyek perluasan dan percetakan sawah itu banyak isu berkembang ditengah masyarakat, bahwa dirinya selaku PPTK dikatakan korupsi padahal ia tidak pegang uang hanyar pelaksana kegiatan dan admistrasi karena semua pendanaan langsung ke rekening para kelompok tani.
“Banyak isu diluar yang mengatakan saya korupsi,  padahal semua tahu kalau semua uang langsung masuk ke rekening para petani,” paparnya.
Untuk memantau semua kegiatan para petani di lapangan, ia sudah mempunyai tim yang memonitor semua kegiatan para petani.
“Kalau pekerjaan tersebut tidak sesuai tim kami akan memanggil para kelompok tani tersebut untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya dilapangan, karena sebelum melakukan pengerjaan percetakan dan perluasan sawah para kelompok tani terlebih dahulu menganggarkan dan menyetujui dana yang mereka peroleh itu,” paparnya lagi.
Pria yang akrab dengan para petani ini juga menambahkan, masing–masing kelompok tani saat ini pekerjaannya sudah mencapai 50 persen lebih. Dalam kegiatan pencetakan sawah dilapangan supaya cepat dan sesuai dengan target para petani di bantu dengan alat berat.
“Namun jika dalam pekerjaan percetakan sawah dan perluasan sawah ini tidak selesai dalam akhir tahun 2012 ini, maka dana yang tersisa akan di kembalikan ke kas negara untuk dipertanggung jawabkan,” tambahnya.
Rujak panggilan akrab pria ini menjelaskan, untuk desa Pulau Patai banyak mendapatkan bantuan seperti pembuatan tanggul sebanyak 5700 meter namun baru dikerjakan 3000 meter. Untuk percepatan pencetakan dan perluasan sawah pihaknya mempersiapkan 27 unit alat Excavator dan 3 unit Dozer. (Metro7/Ali)