TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Penerapan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Barito Timur yang direncanakan dilaksanakan pada awal Maret 2021 direspon positif oleh  SMPN 1 Dusun Tengah.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Dusun Tengah Victoria Tri Mawarti pada dasarnya pihaknya sangat siap dan menyambut baik jika dilakukan pembelajaran tatap muka, mengingat berbagai kendala saat pembelajaran secara daring.

“Pada prinsipnya kami siap. Baik itu penerapan protokol kesehatan maupun yang lainya,” ucapnya, Senin (21/2/2021).

Wanita yang baru setahun menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 1 Dusun Tengah ini mengaku, bahwa saat melaksanakan pembelajaran secara daring atau secara jarak jauh banyak kendala, namun demikian pihaknya tetap melaksanakanya.

Ia menyebutkan, kendala saat melaksanakan pembelajaran secara daring seperti masalah sinyal, menurutnya itu sangat berpengaruh.

“Kalau sebaiknya pembelajaran harus tatap muka, karena secara daring saya nilai kurang maksimal, namun demikian saya tetap menghormati karena ini demi kesehatan bersama,” jelasnya.

Terkait penerapan protokol kesehatan, dirinya mengaku bahwa sekolah sudah menyiapkan fasilitas mencuci tangan.
Setiap kelas sudah memiliki fasilitas mencuci tangan di depan pintu masuk kelas. Dengan itu siswa wajib mencuci tangan sebelum masuk ke ruang kelas.

Sedangkan untuk penerapan jaga jarak ujar nya, pihaknya nanti akan  mengatur untuk siswa, sehingga tidak terlalu dekat seperti sebelum ada covid 19.

Selain itu, pihaknya juga nanti akan minta persetujuan dari orang tua siswa apakah mendukung atau memperbolehkan anaknya mengikuti pembelajaran secara tatap muka.

“Tapi tergantung konsultasi kita dengan orang tua siswa lagi, mereka siap atau tidak, jika mereka tidak siap, kita juga tidak bisa mengadakan pembelajaran tatap muka nanti,” ucapnya.

Apabila nantinya orang tua siswa maupun lainya mendukung, maka kami pihak sekolah juga akan mengurangi jam pembelajaran setiap mata pelajaranya.

“Biasanya 45 menit, maka kita akan kurangi menjadi 30 menit saja lagi untuk satu mata pelajaran. Kami nanti juga akan terapkan ship shipan dan jumlah siswa juga dikurangi setiap masuk kelas,” pungkasnya.*