TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Misteri kematian unggas ternak milik warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Barito Timur, dipastikan akibat virus Avian Influenza (AI) atau Flu Burung.

Informasi positif tersebut diketahui setelah hasil uji sampel Balai Veteriner Banjarbaru keluar.

Pada tanggal 1 Februari 2024, hasil uji sampel dari Balai Veteriner Banjarbaru Nomor: 31006/PK.310/F.5.E/01/2024 mencatat temuan yang mengkhawatirkan terkait kesehatan ternak di Kabupaten Barito Timur (Bartim).

“Dari 29 sampel ternak unggas yang diuji, 15 di antaranya dinyatakan positif terkena Virus Avian Influenza (AI) atau Flu Burung,” tulis Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Abianhin, Jumat (1/2).

Dalam menghadapi temuan ini, Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur merespons dengan langkah-langkah tegas untuk meminimalkan potensi penyebaran virus.

Salah satu langkah utama yang diambil adalah peningkatan yaitu, desinfeksi yang akan dilaksanakan secara lebih masif.

Selain itu, pengawasan terhadap peredaran hewan atau unggas di daerah Bartim diperketat guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Mengingat pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran AI, Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim mendorong pelaku usaha peternakan dan masyarakat peternakan untuk secara aktif melibatkan diri dalam program vaksinasi AI yang akan diintensifkan,” ujar Abianhin.

Kemudian, sambung Abianhin, Biosekuriti kandang juga menjadi fokus perhatian. Pihaknya mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan dan keamanan kandang serta area sekitarnya.

Abianhin juga memastikan dalam upaya pencegahan yang lebih luas, Diskanak memberikan perhatian khusus pada inspeksi dan keamanan ternak.

Diskanak Bartim akan menyediakan disinfektan yang akan dibagikan kepada warga yang memerlukan, sebagai langkah konkret untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran AI.

Berdasarkan temuan ini, Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan ternak dan mencegah penyebaran lebih lanjut dari Virus Avian Influenza.

Himbauan khusus juga disampaikan kepada masyarakat untuk membeli bibit unggas yang telah tervaksin AI, sebagai bentuk dukungan terhadap langkah-langkah pencegahan yang telah diambil.

Tindakan Pencegahan yang Dilakukan Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim

1. Desinfeksi yang Lebih Masif: Dalam menanggapi temuan Virus Avian Influenza, Dinas akan meningkatkan desinfeksi secara lebih masif. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan penyebaran virus di lingkungan peternakan.

2.Pengawasan Peredaran Hewan/Unggas: Pengawasan terhadap peredaran hewan/unggas di daerah Bartim akan diperketat. Langkah ini diambil untuk mengisolasi dan mencegah penyebaran virus ke wilayah-wilayah lain.

3.Intensifikasi Program Vaksinasi AI: Dinas mendorong pelaku usaha peternakan dan masyarakat peternakan untuk aktif terlibat dalam program vaksinasi AI yang akan diintensifkan. Langkah ini dianggap penting untuk melindungi ternak dari potensi penularan virus.
4. Biosekuriti Kandang dan Area Sekitar: Himbauan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan biosekuriti kandang dan area sekitarnya. Hal ini mencakup kebersihan kandang, pengelolaan limbah, dan langkah-langkah lain yang dapat mencegah penularan virus.

5. Distribusi Disinfektan: Dinas akan menyediakan disinfektan yang akan dibagikan kepada warga yang memerlukan. Ini adalah langkah konkret untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran AI.

Himbauan Khusus untuk Masyarakat Bartim

Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung langkah-langkah pencegahan yang telah diambil. Masyarakat diminta untuk melakukan inspeksi di tempat masing-masing, mengikuti program vaksinasi, dan menjaga kebersihan kandang.

Khususnya, masyarakat diingatkan untuk tidak mengonsumsi ternak unggas yang mati mendadak. Sebagai alternatif, mereka dihimbau untuk memusnahkannya dengan cara dikubur atau dibakar. Ini adalah langkah preventif yang sangat penting untuk menghindari potensi penularan virus kepada manusia.

Dalam rangka mendukung langkah-langkah pencegahan ini, Dinas juga menyarankan masyarakat untuk membeli bibit unggas yang telah tervaksin AI. Tindakan ini tidak hanya melindungi ternak, tetapi juga menjadi langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus di kalangan peternak dan masyarakat.

“Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim berharap dapat melibatkan semua pihak dalam upaya pencegahan ini. Keterlibatan aktif masyarakat diharapkan menjadi benteng pertahanan yang kuat dalam melawan penyebaran Virus Avian Influenza di wilayah Bartim,” tandas Abianhin.