TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah terapkan dua metode dalam proses belajar mengajar dirumah.

Kepala Sekolah SMA Negeri Pematang Karau Lishawati melalui Kepala laboratorium Ardita .W. Kusuma mengatakan bahwa pihaknya menerapkan sistem pembelajaran daring dan Luring karena wabah Covid 19 belum hilang.

Hal itu diungkapkanya dilakukan untuk mengantisipasi  penyebaran wabah virus Covid 19 di SMA Negeri Pematang Karau.

“Kita terapkan dua metode pembelajaran, yakni luring dan daring,” ucapnya Selasa 22 September 2020.

Dirinya mengungkapkan, dari total 284 siswa  di SMA Pematang Karau hanya ada beberapa siswa saja yang belajar secara daring. Hal itu dikarenakan terbatasnya jaringan yang ada di tempat tinggal para siswa.

“Pembelajaran dengan sistem luring hampir 70 persen, itu dikarenakan jaringan yang tidak ada di tempat para siswa,” ungkapnya.

Padahal, lanjutnya, seandainya jaringan sudah tersedia disemua desa tentu pembelajaran secara daring akan dilakukan kesemua siswa, karena pihak sekolah sudah menyediakan Tablet bagi siswa yang tidak mempunyai ponsel, sehingga dapat mengikuti pembelajaran secara daring.

“Kita siap meminjamkan Tablet Android kepada para siswa agar semuanya belajar secera daring, namun karena masalah jaringan membuat kita harus sebagian besar menerapkan pembelajaran secara luring,” jelasnya.

Diungkapkanya, saat ini sudah ada enam siswa yang sudah dipinjamkan Tablet untuk digunakan belajar mengajar secara daring.

“Sebenarnya siswa siswa hampir semuanya mempunyai ponsel android, namun karena masalah jaringan membuat mereka harus mengikuti pembelajaran secara luring,” ucapnya.

Apalagi, ungkapnya, pihak sekolah bersedia meminjamkan tablet, tentu sistem pembelajaran secara daring akan dilakukan kesemua siswa.

Menurutnya, pembelajaran secara luring sangat beresiko terpapar virus Covid 19.

“Walaupun sebulan sekali mereka kesekolah mengambil tugas, tapi itu juga sangat beresiko,” ucapnya.

Dirinya berharap wabah pandemi virus Corona segera berlalu, sehingga proses belajar mengajar bisa seperti dahulu atau tatap muka.

“Semoga saja pandemi Corona segera hilang. Kepada para siswa saya imbau juga agar tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.***