Kades Rodok Bayurman. W.S
Tamiang Layang — Seperti daerah lain, penerima program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kabupaten Bartim sebagian tidak sasaran. Bantuan itu diberikan kepada warga yang tergolong kalangan mampu.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Bararawa Kecamatan Dusun Tengah, Salapudin. Disebutkannya, dari 88 orang penerima BLSM di desanya, sekitar 20 persen diantaranya dinilai tidak tepat sasaran. “Ini karena pendataaan penerima program. Semestinya aparatur desa sebelum saya menjabat harus jeli,” ungkapnya.
Salapudin mengharapkan agar warga  yang berhak menerima program lebih diperhatikan. Ia menyarankan agar petugas atau instansi pendataan agar lebih teliti untuk menentukan dan menetapkan kriteria warga yang berekonomi lemah.
Petugas pendataan juga diminta untuk kembali mendata warga yang saat melakukan sensus sebelumnya, penghuni rumah sedang tidak berada di rumah.
Kekeliruan data penerima BLSM ini dapat dijadikan pelajaran sehingga pada tahun depan tidak terulang lagi. “Jika terjadi kekeliruan, tidak menutup kemungkinan muncul kecemburuan sosial di antara masyarakat karena bantuan dari pemerintah itu tidak tepat sasaran,” pungkasnya.
Hal serupa juga diutarakan oleh Kepala Desa Rodok, Bayurman WS.
Menurutnya, berdasarkan data penerima beras miskin (Raskin) di desanya berjumlah 30 orang. Sedangkan penerima BLSM hanya 21 orang. “Kalau kita nilai untuk penerima BLSM masih belum sepenuhnya tepat sasaran karena data yang dipakai untuk masyarat penerima BLSM data sensus tahun 2010, sedangkan data desa sesuai dengan penerima raskin sebanyak 30 orang,” katanya.
          Namun Bayurman menghimbau warganya yang masih belum mendapatkan BLSM agar jangan berkecil hati. “Saya sebagai kepala desa selalu berusaha untuk memperhatikan dan memperjuangkan nasib warga untuk mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar beban kehidupan mereka bisa terbantu dan terperhatikan,” terang Bayurman. (Metro7/MJ/Sigit/Ali/Fauzi)