Tamiang Layang–Sudah lima tahun warga Desa Harara Kecamatan Dusun Timur merasakan kerusakan jalan yang cukup parah sepanjang empat kilometer. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat yang menghubungkan dengan ibukota kabupaten.
Sebenarnya kerusakan jalan ini sudah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Bahkan menurut Kepala Desa Harara, Riwayani, usulan perbaikan sudah disampaikannya sejak lima tahun lalu. Namun dengan alasan keterbatasan anggaran, usulan tersebut hingga kini belum juga mendapat tanggapan.
Akibat tidak adanya perhatian dari pemerintah, warga Desa Harara terpaksa melakukan aksi gotong royong, namun hasilnya tidak maksimal karena berupa pengerasan. Kini ketika memasuki musim kemarau jalan tersebut berubah menjadi kubangan lumpur.
“Jalan Desa Harara sudah sering kita usulkan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) untuk diperbaiki. Karena tidak ada tanggapan maka kami berinisiatif gontong royong memperbaiki jalan seadanya. Namun solusi ini tidak bertahan lama karena saat turun hujan jalan tersebut akan rusak lagi,” kata Riwayani.
Dengan adanya inisiatif warga ini, tambahnya, setidaknya bisa mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di jalan tersebut. “Ini merupakan langkah sederhana untuk menaggulangi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Selain kondisi jalan, warga setempat juga belum mendapatkan penerangan listrik dari PLN. Hal ini sebenarnya juga sudah diusulkan kepada pemerintah namun tidak juga mendapat tanggapan. (Metro7/Ali/Fauzi)