Disnakertrans Bangun Los Pasar Desa Tampa
 |
| Dubinata Kepala Desa Tampa |
Tamiang Layang — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bartim meluncurkan proyek pembangunan Los Pasar di Desa Tampa, Kecamatan Paku, Bartim. Proyek ini dimaksudkan untuk kenyamanan pengunjung dan pedagang.
Proyek ini direspon positif oleh warga setempat. Apalagi kondisi fisik pasar saat ini kurang layak sebagai tempat transaksi kebutuhan masyarakat. Berkumpulnya pedagang dan pengunjung pasar terjadi satu hari dalam seminggu atau hari pasar.
Kepala Desa Tampa, Dubinata, mengatakan kondisi fisik pasar di desanya kurang layak. Karena itu, program dari Disnakertrans ini membantu peningkatan menjadi lebih baik. Ia mengungkapkan, pembangunan Los Pasar dikerjakan oleh warga dengan memerhatikan kualitas atau tidak asal-asalan.
Diungkapkan Dubinata, proyek pembangunan ini langsung ditangani olehnya selaku kepala desa setempat. Namun untuk perencanaannya, berada pada instansi terkait.
Proyek ini direspon positif oleh warga setempat. Apalagi kondisi fisik pasar saat ini kurang layak sebagai tempat transaksi kebutuhan masyarakat. Berkumpulnya pedagang dan pengunjung pasar terjadi satu hari dalam seminggu atau hari pasar.
Kepala Desa Tampa, Dubinata, mengatakan kondisi fisik pasar di desanya kurang layak. Karena itu, program dari Disnakertrans ini membantu peningkatan menjadi lebih baik. Ia mengungkapkan, pembangunan Los Pasar dikerjakan oleh warga dengan memerhatikan kualitas atau tidak asal-asalan.
Diungkapkan Dubinata, proyek pembangunan ini langsung ditangani olehnya selaku kepala desa setempat. Namun untuk perencanaannya, berada pada instansi terkait.
 |
| Sangkurun Alex Kepala KPPT Bartim |
Pos anggaran Disnakertrans yang bersumber dari APBD Bartim untuk membiayai pembangunan Los Pasar Tampa ini sebesar Rp 200 juta. Pekerjaan dilaksanakan sejak 17 Juni tadi hingga 26 Juli nanti. “Warga akan bekerja dan saling bantu untuk memajukan desa,” kata Dubinata.
Diakuinya, pasar yang refresentatif diyakini akan menciptakan kenyamanan warga dalam melakukan transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari. Warga tidak perlu lagi jauh-jauh berbelanja karena pasar yang nyaman sudah ada di Desa Tampa, meski seminggu sekali.
Saat ini banyak warga Desa Tampa harus pergi ke Pasar Ampah dan Tamiang Layang yang jaraknya cukup jauh. Padahal, mereka hanya membeli peralatan dapur. Tentu saja, kondisi seperti ini menyita banyak waktu dan tenaga, serta pengeluaran membengkak. Jika berbelanja di Pasar Tampa, untuk mendatanginya, warga cukup berjalan kaki atau bersepeda, tidak mengeluarkan ongkos untuk transportasi.
“Beban pengeluaran juga berkurang jika hanya berbelanja di Pasar Tampa. Bandingkan kalau ke Ampah atau Tamiang, dipastikan mengeluarkan uang yang lebih banyak,” tutur Dubinata. (Metro7/Ali/Fauzi)
Diakuinya, pasar yang refresentatif diyakini akan menciptakan kenyamanan warga dalam melakukan transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari. Warga tidak perlu lagi jauh-jauh berbelanja karena pasar yang nyaman sudah ada di Desa Tampa, meski seminggu sekali.
Saat ini banyak warga Desa Tampa harus pergi ke Pasar Ampah dan Tamiang Layang yang jaraknya cukup jauh. Padahal, mereka hanya membeli peralatan dapur. Tentu saja, kondisi seperti ini menyita banyak waktu dan tenaga, serta pengeluaran membengkak. Jika berbelanja di Pasar Tampa, untuk mendatanginya, warga cukup berjalan kaki atau bersepeda, tidak mengeluarkan ongkos untuk transportasi.
“Beban pengeluaran juga berkurang jika hanya berbelanja di Pasar Tampa. Bandingkan kalau ke Ampah atau Tamiang, dipastikan mengeluarkan uang yang lebih banyak,” tutur Dubinata. (Metro7/Ali/Fauzi)
Kredit
Tinggalkan Balasan