Ir.Mulyadi Ngindra
TAMIANG LAYANG-Dengan banyaknya Kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Barito Timur  sekarang ini,  membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Timur mengeluarkan himbauan kepada perusahaan perkebunan swasta kelapa sawit dan masyarakat melalui kepala Desa supaya tidak melakukan pembakaran lahan pada musim kemarau.
“Penyebab utama dari kabut asap ini adalah adanya pembakaran lahan dan hutan, jadi kepada seluruh perusahaan dan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran,” ujar Sefek Effendi.
Menurut Bupati Bartim ini, dampak utama dari kabut asap sangat banyak, disamping bisa menimbulkan kecelakaan karena jarak pandang yang terbatas, juga bisa menimbulkan penyakit insfeksi saluran pernasapan (Inspa). “Kabut asap akan mengganggu kesehatan lingkungan atau menimbulkan penyakit Ispa,” ujarnya.
Orang nomor satu di Bartim ini mengingatkan masyarakat agar jangan membakar hutan pada musim kemarau saat ini. Karena Kabupaten Bartim sudah mulai di selimuti kabut asap disamping kabut asap kiriman dari daerah lain.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Bartim supaya jangan membakar lahan sembarangan pada musim kemarau saat ini, karena bisa berimbas kepada orang banyak  dan berdampak kepada kesehatan masyarakat,” pintanya Zain Alkim.
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Ir. Mulyadi Ngindra, S.Hut,MMA ketika ditemui Metro7 dikantornya Senin (01/10) mengatakan, pada saat ini Kabupaten Bartim sedang diselimuti asap yang cukup mengganggu untuk kesehatan. Asap yang menyelimuti Bartim disamping akibat dari masyarakat yang melakukan pembakaran lahan dan hutan, juga disebabkan oleh asap kiriman dari daerah tetangga di Kalsel.
“Pemantauan kami dilapangan dari Kesbangpollinmas untuk tingkat kebakaran hutan di Kabupaten Bartim Nol, yang ada kita temukan pada sekarang ini cuma pembakaran di pemukiman masyarakat saja, sehingga kita sudah mensosialisasikan himbauan Gubernur Kalteng dan peraturan Bupati Bartim kepada Camat serta Kades dan masyarakat agar bisa mengantisipasi terjadinya bahaya kebakaran dan larangan untuk tidak membakar hutan,” ungkapnya.
Kesbanglinmas sendiri lanjut Mulyadi masih belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sehingga kalau terjadinya kebakaran hutan maupun lahan pemukiman masyarakat masih di tangani oleh badan Kesbangpollinmas.
“Karena sekarang masih ditangani oleh Kesbanglinmas, untuk mengantisipasi masalah kebakaran di Kabupaten Bartim, kami terkendala dengan perlengkapan alat dan personel. Karena samai saat ini Bartim hanya memiliki 3 buah mobil pemadan kebakaran saja,” ucap Mulyadi.
Itupun ujarnya yang bisa dioperasikan hanya dua buah mobil pemadam saja, karena satu buah dalam kondisi rusak.
“Untuk Kabupaten Bartim mobil pemadam kebakaran idealnya sebanyak 12 buah mobil yang terbagi menjadi 4 wilayah untuk 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bartim, yaitu untuk Kecamatan Pematang Karau, Dusun Tengah dan Raren Batuah idealnya 4 buah mobil pemadam kebakaran karena berdasarkan dengan luas wilayah serta penduduknya dan jumlah tingkat kerawanannya,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah  Kecamatan Paku lanjutnya, Karusen Janang dan Paju Epat idealnya 2 buah mobil pemadam kebakaran. Wilayah Kecamatan Awang dan Patengkep Tutui idealnya 2 buah mobil dan Kecamatan Dusun Timur dan Benua Lima 4 buah mobil karena jumlah penduduknya lebih banyak serta luas wilayahnya lebih luas dan perumahan yang potinsial serta bangunan yang strategis.
Personil yang dibutuhkan juga harus sesuai dengan jumlah unit mobil kebakaran yang ada. Untuk menjalankan satu unit mobil Pemadam memerlukan 6 orang petugas, dan kalau dikalikan dengan 12 buah unit maka tenaga yang diperlukan sebagai petugas pemadam kebakaran adalah 72 orang.
“Sekarang kita hanya memiliki 30 orang petugas pemadam kebarakan untuk 2 unit mobil pemadam, sehingga pemkab Bartim tidak bisa memberikan pelayanan bantuan pemadaman kebakaran apabila terjadi kebakaran, karena dalam pelaksanaannya kita sering terlambat datang ke lokasi kebakaran,” tambah Mulyadi lagi.
Hal lain yang mendasari tidak maksimalnya dalam membantu masyarakat, Mulyadi mengakui dana yang dimiliki juga sangat terbatas. “Kami mohon pengertian dari masyarakat akan kondisi riil yang ada pada instansi Kesbanglinmas ini,” ucapnya lagi. Metro7/ali