PALANGKARAYA – Walikota Palangka Raya Fairid Naparin dinyatakan positif Corona Virus Disease 2019 (covid-19). Kabar itu, tentu sangat mengejutkan. Mengingat, orang nomor satu di Kota Cantik itu dinyatakan positif tanpa gejala. Bahkan menjalankan tugas sebagai kepala daerah, dan melakukan interaksi dengan banyak orang.

Fairid dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab tes kedua. Sebelumnya pada hasil swab tes pertama sempat dinyatakan negatif. Kabar tersebut dibenarkan langsung Fairid melalui salah satu media online di Kalimantan Tengah. Selain berinteraksi dengan staf, Fairid diketahui beberapa kali berinteraksi dengan puluhan wartawan.

Untuk itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya segera mendata wartawan yang telah melakukan kontak dalam 14 hari terakhir dengan Wali Kota.

Selanjutnya, melakukan Rapid Tes terhadap seluruh wartawan yang melakukam kontak langsung. Hal itu penting dilaksanakan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di kalangan jurnalis.

“Saya mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, segera melaksakan rapid Tes kepada wartawan yang kontak dengan Wali Kota dalam 14 hari terakhir,”ungkap Ketua PWI Provinsi Kalteng HM Haris Sadikin, Senin (27/4/2020).

Menurut Haris, rapid tes penting dilaksanakan, mengingat aktitas wartawan cukup padat. Setelah melakukan kontak dengan wali kota, tentu wartawan berinteraksi dengan orang lain. Itu berpotensi dalam penyebaran covid-19. Karena itu, penting untuk segera diketahui kondisi kesehatan wartawan yang telah melakukan kontak dengan wali kota. Potensi penyebaran covid-19 semakin besar, mengingat jurnalis lebih banyak berinteraksi.

Dikatakannya, PWI berencana mengirimkan surat secara resmi ke Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, untuk mendesak dilaksanakannya rapid tes untuk wartawan. Tidak hanya surat, PWI berencana menggandeng organisasi wartawan dan perusahaan media, untuk mengeluarkan pernyataan sikap bersama mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya segera melakukan rapid tes kepada wartawan.

“Saya sudah menjalin komunikasi dengan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalteng. Mudahan besok sudah kita keluarkan pernyataan sikap bersama. Kami juga mengundang organisasi lain bergabung, agar Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya lebih peka dan tanggap terhadap nasib wartawan,”tegas Haris.

Dinas Kesehatan Palangka Raya, kata Haris, jangan lambat bertindak. Karena bisa membahayakan warga lainnya. Wartawan aktivitasnya tinggi, dan memungkinkan berinteraksi dengan ratusan orang setiap harinya.

“Jangan menunggu korban berjatuhan, baru ada tindakan. Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya harus peka, terhadap kondisi yang terjadi,” tegasnya. (metro7/ad)