JAKARTA, metro7.co.id – Wacana pembukaan bioskop-bioskop di Jakarta kembali bergulir. Dikabarkan dalam waktu dekat, bioskop-bioskop di Jakarta akan dibuka. Pengunjung bioskop wajib memakai masker.

“Kami menyarankan masker yang digunakan paling tidak dengan kemampuan filtrasi setara atau lebih baik dari masker bedah. Hal ini untuk memastikan tidak terjadi potensi penularan antar-pengunjung,” kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam siaran langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (26/8/2020).

Pembukaan bioskop harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, termasuk mengenakan masker. Wiku memaparkan penjelasan ini sembari menampilkan gambar jenis-jenis masker yang dapat menjadi pilihan untuk digunakan di dalam bioskop.

Pertama, masker kain dengan performa setara masker bedah. Kedua, masker bedah itu sendiri. Ketiga, masker N95. Keempat, masker KN95.

“Selama menonton, pengunjung tidak boleh makan dan minum. Selalu menggunakan masker dari sejak awal sampai selesai,” ujar Wiku.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga menyarankan agar nantinya usia pengunjung bioskop dibatasi, durasi film juga harus dibatasi.

“Hasil kajian tim pakar terhadap kemungkinan bioskop atau sinema dibuka perlu memperhatikan beberapa hal,” kata Wiku.

Ada 10 poin persiapan protokol untuk nonton film di bioskop yang dikemukakan Wiku. Pertama, soal pembatasan usia. Orang berusia lanjut tidak boleh ikut nonton film di bioskop. Orang yang punya banyak penyakit juga tidak boleh masuk bioskop.

“Kami menyarankan pengunjung bioskop dan sinema mengingat adanya faktor risiko di masyarakat, kami sarankan yang datang adalah masyarakat dengan usia dengan rentang di atas 12 tahun dan di bawah 60 tahun. Dan, tidak memiliki penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit jantung, kencing manis, ginjal, dan imunitas rendah lainnya,” kata Wiku.

Orang lansia dengan penyakit penyerta berisiko tertular COVID-19 dan virus Corona bisa menjadi mematikan untuk yang bersangkutan. Maka petugas bioskop perlu menapis orang-orang yang hendak masuk ke bioskop.

“Selain itu tidak ada gejala batuk dan demam lebih 38 derajat celsius, pilek, flu, bersin, dan sesak napas,” kata Wiku.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa bioskop di Jakarta akan dibuka dalam waktu dekat. Anies kini tengah menyusun regulasi terkait teknis dan aturan dalam berkegiatan di bioskop.

“Pertama kita akan menyiapkan regulasi secara lengkap, dan regulasi itu memasukkan semua unsur yang tadi disampaikan Prof Wiku. Pertama soal kualifikasi siapa saja yang bisa ikut menonton di biskop, kedua soal pemesanan tiket yang semua harus dilakukan secara online, dan tidak ada pembelian tiket di lokasi,” kata Anies dalam tayangan yang disiarkan langsung di YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020).

“Kemudian juga tentang masker, filtrasi udara, lalu pembersihan secara teratur, kemudian juga pengaturan tempat duduk di dalam bioskop, dan kewajiban untuk mentaati prinsip 3 M untuk para karyawan dan proses menuju dan keluar dari lokasi,” lanjut Anies.

Anies mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan para pelaku industri. Mereka, kata Anies, juga telah bersiap diri dalam penerapan protokol kesehatan jika biskop kembali dibuka.

“Jadi satu regulasi, kedua adalah pengaturan dengan apa para pelaku industri. Pembicaraan sudah berlangsung dan para pelaku juga sudah dalam posisi bersiap-siap karena selama beberapa waktu ini terutama sejak bulan Juni sesudah DKI memasuki masa transisi, para pelaku di sektor ini sudah berkomunikasi dekat untuk membahas tentang persiapannya,” ujar Anies.

Untuk itu, Anies menyebut bioskop akan dibuka dalam waktu dekat. Pembukaan biskop itu akan diawasi secara ketat ke depannya. Meski demikian, dia belum menyampaikan tanggal pasti pembukaan bioskop di DKI Jakarta. *