BANDUNG, metro7.co.id Bupati Bandung meluncurkan program 99 aplikasi Payment Point Online Banking Digital Saku (PPOB DS) yang merupakan sistem aplikasi yang dilakukan PT. BPR Kerta Raharja Alco Tech Indonesia yang dikolaborasikan dengan pihak lain.

 

Peluncuran tersebut digelar di gedung Moh. Toha Soreang Kabupaten Bandung, yang dihadiri oleh Rukun Warga (RW), Kepala Desa, Camat dan instansi lainnya, Senin (6/9/2021) siang.

 

Menurut Bupati Bandung dalam sambutannya menyampaikan bahwa, PPOB DS merupakan sistem aplikasi hasil kerjasama antara PT. BPR Kerta Raharja, Alco Tech Indonesia dan Cv. Tunas Mandiri, merupakan terobosan yang sangat efektif di tengah kondisi pandemi covid-19 ini.

 

“Digital Saku (DS) ini sebagai aplikasi untuk melakukan transaksi berupa pembayaran atau pembelian sebuah produk lokal yang dibutuhkan masyarakat di rumah saja, tanpa adanya kerumunan untuk menghindari penyebaran virus covid-19,” ucapnya

 

Selain untuk memfasilitasi lanjut bupati, aplikasi Digital Saku (DS) ini, untuk mempermudah pembayaran dan pembelian, juga untuk memberikan penambahan penghasilan kepada masyarakat, terutama kepada agen-agen yang terlibat dalam kerjasama.

 

“Agen-agen ini dibentuk sampai ke tingkat Rukun Warga (RW), diharapkan dapat menambah penghasilan masyarakat, melalui program Digital Saku (DS) tersebut,” jelas Dadang 

 

Menurut Bupati Bandung H Dadang Supriatna, biasanya warga itu berangkat sendiri ke perbankan, untuk melakukan pembayaran di depan kasir. Sekarang ini, melalui terobosan PT. BPR Kerta Raharja Digital Saku (DS) hadir ditengah-tengah Rukun Warga (RW).

 

“Saya sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh PT. BPR Kerta Raharja tersebut. Dengan adanya program Digital Saku (DS) ini, dapat mengamankan uang milik masyarakat, ketimbang disimpan di rumahnya masing-masing artinya akan lebih aman menyimpan uang melalui rekening,” jelasnya

 

Nanti kedepannya harap Kang DS sapaan akrab bupati, dengan adanya program ini bisa bekerja sama dengan pihak lain, dan beberapa aplikasi lainnya dalam pengembangan. 

 

“Melalui program ini akan terjadi perputaran keuangan di masing-masing RW hingga RT. Perputaran dapat terpantau, dan bisa melakukan pemasaran marketing di tingkat lokalan yakni dikolaborasikan antar kecamatan, sehingga perputaran ekonomi masyarakat ada diruang lingkup desa, juga akan menggenjot pertumbuhan daya beli masyarakat,” pungkas Kang DS.[]