BREBES, metro7.co.id – Pelaksanaan kegiatan fisik melalui Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2023 kembali dilaksanakan.

Anggaran DAK fisik pendidikan tahun 2023 ini Kabupaten Brebes mencapai Rp 24.585.772.000 untuk 41 sekolah tingkat SD, SMP dan swasta dengan sistem tender atau pelelangan.

Hingga saat ini berjalan, proyek yang dibiayai oleh negara itu sesuai dengan progres belum terpenuhi keseluruhan.

Menyoroti hal tersebut, Lembaga Analisa Data dan Kajian Kebijakan Publik (LANDEP) ingatkan agar Rekanan bekerja sesuai aturan, hal itu dikatakan Mohamad Subhan, Ssi, Sekjen LSM Landep usai melakukan monitoring sejumlah sekolah yang melaksanakan Revitalisasi DAK tahun 2023.

“Kami ingatkan kepada seluruh rekanan atau pelaksana proyek di pengerjaan DAK Pendidikan Kabupaten Brebes 2023 untuk bekerja sesuai bestek, hal itu kami sampaikan setelah dari hasil kunjungan kami, dimana selain sejumlah progres yang belum terpenuhi, menghindari penyimpangan lain juga perlu kami sampaikan,” kata Muhamad Subhan, Kamis (21/9), di kantornya.

Selain itu Subhan juga ingatkan kualitas bangunan harus diprioritaskan. “Bangunan tersebut adalah sebagai sarana belajar anak, kenyamanan dan keamanan bangunan harus terpenuhi, maka kami himbau untuk mengedepankan kualitas material,” sambungnya.

“Bila mana di kemudian hari diketahui tidak sesuai spek, tentu kami akan menggunakan hak kami sebagai bagian dari kontrol sosial dan kemudian jika diperlukan akan kami teruskan ke Kementrian, BPK dan yang terkait,” tambahnya.

Berita sebelumnya, Juwita Asmara, Kabid Dikdas Dindikpora Brebes juga sempat mengingatkan progres tak terpenuhi, anggaran terancam gagal cair.

“Hingga saat ini, progres belum terpenuhi sesuai harapan, maka untuk menjamin kepastian, jika tidak sesuai progres, maka pencairan termin tidak akan dibayar,” tegas Juwita seperti dikutip dari berita sebelumnya, https://metro7.co.id/nasional/jawa-tengah/brebes/progres-tak-terpenuhi-rekanan-revitalisasi-dak-pendidikan-terancam-gagal-cair/2023/.

Hal itu disampaikan Juwita saat pertemuan dengan sejumlah konsultan DAK pendidikan beberapa waktu lalu.