WONOSOBO, metro7.co.id – Akibat pengeroyokan oleh suporter sepak bola kepada seorang wasit di Sindupaten Kretek Senin lalu, Polres Wonosobo menggelar rapat koordinasi dengan pengurus ASKAB PSSI Wonosobo.

Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat Polres Wonosobo pada Kamis (30/6) siang dan dihadiri oleh ketua ASKAB Wonosobo, sejumlah forkopimda, anggota ASKAB, dan koordinator klub suporter Liga 1 ASKAB Wonosobo.

Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan yang digelar mendadak ini merupakan salah satu langkah penanganan tindakan pengeroyokan yang dilakukan suporter bola kepada wasit beberapa waktu lalu. Pihaknya menilai pelaksanaan 4 pertandingan dalam sehari tidak sebanding dengan kekuatan personel Polres.

“Pelaksanaan 4 pertandingan dalam sehari di 2 lokasi yang berbeda membuat kami kesulitan memploting personel, di sisi lain saat ini personel kami sedang ditugaskan membantu pengamanan pilkades di Temanggung dan pengamanan Kebumen International Expo,” ungkap Kapolres.

Dengan jumlah penonton yang mencapai 300 orang, lanjutnya, tidak sebanding dengan jumlah personel pengamanan Polres Wonosobo yang terbatas di lapangan pada setiap pertandingan.

“Tak hanya wasit, anggota kami juga ada beberapa yang menjadi korban pemukulan ketika berusaha melerai keributan yang terjadi saat pertandingan antara Keseneng dan Ngampel kemarin,” ungkap Kapolres.

Namun meski begitu, Kapolres mengaku tidak akan mencabut ijin Liga ASKAB Wonosobo. Pihaknya menilai apabila ijin dicabut, akan ada sebagian masyarakat Wonosobo yang kehilangan kebahagiaan.

“Jika ijin kami cabut, maka masyarakat yang benar-benar ingin menyaksikan pertandingan sportif akan kecewa apalagi ini liga pertama yang diadakan setelah dua tahun masa pandemi,” lanjutnya.

Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa, ASKAB Wonosobo bersepakat dengan Polres Wonosobo untuk menunda pelaksanaan pertandingan liga 1 dan liga 2 ASKAB Wonosobo.

“Pertandingan liga 1 dan liga 2 ASKAB Wonosobo resmi kami tunda untuk melaksanakan pembenahan agar terwujud sepak bola yang aman dan lebih maju di Wonosobo,” jelas AKBP Eko Novan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua ASKAB, Wahyu Nugroho, S. Sos., pihaknya menginginkan klub-klub sepak bola Kabupaten Wonosobo terus berkembang dan mengalami kemajuan.

Kapolres berharap dengan adanya penundaan ini menjadi kesempatan bagi semua pihak baik ASKAB, klub sepakbola maupun klub suporter untuk menata ulang dan membenahi pelaksanaan liga ASKAB Wonosobo.

“Apabila di kemudian hari terjadi kericuhan atau pengeroyokan serupa, maka ijin liga terpaksa kami cabut, semoga kejadian ini menjadi momentum untuk kita mewujudkan sepak bola Wonosobo yang aman dan tentram,” pungkas Kapolres. ***