WONOSOBO, metro7.co.id – Malam Rabu, 31 Januari 2024, Kabupaten Wonosobo diguncang oleh bencana alam yang tak terduga ketika hujan deras memicu tanah longsor menghantam Jalan Kabupaten Kaliwiro – Medono. Dengan tinggi tebing mencapai sekitar 20 meter dan lebar mencapai 30 meter, tanah longsor menutup sepenuhnya akses jalan yang vital, memutus jalur utama antara Wadaslintang dan Kaliwiro.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Dudy Wardoyo, bersama tim lapangan telah bergerak cepat merespons kejadian tersebut. Informasi awal dari Posko Relawan Penyelamat Bencana (RPB) Kaliwiro memberikan detil lokasi kejadian: tepat di Jalan Kabupaten Kaliwiro – Medono, dengan koordinat 7,48756S 109,85479E.

Kronologi kejadian menunjukkan bahwa hujan deras yang melanda sekitar 3 jam telah menyebabkan tebing longsor. Diperkirakan, ketebalan tanah mencapai sekitar 1 meter, menutupi jalur dengan ancaman longsor susulan yang masih mengintai.

Berbagai upaya darurat telah dilakukan. Mulai dari penutupan jalan, koordinasi antar lembaga terkait seperti KORAMIL Kaliwiro, POLSEK Kaliwiro, hingga pemberian himbauan kepada masyarakat setempat. Tim BPBD Wonosobo juga telah melakukan assessment lapangan untuk menilai skala kerusakan.

Untuk mengatasi situasi ini, BPBD Wonosobo mendesak kebutuhan mendesak akan alat berat, seperti ekskavator, guna membersihkan material longsor yang menutup jalan kabupaten. Tim lapangan yang terdiri dari Sulis, Haryadi, Heri, Sabarno, Iyan, dan Yundar, telah siap bergerak untuk memulihkan akses jalan yang terputus.

Namun, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Operasi pembersihan direncanakan akan dimulai pada hari Kamis, 01 Februari 2024, pukul 08.00 WIB. Sementara itu, jalan tetap ditutup total mengantisipasi potensi longsor susulan.

Pemerintah setempat juga telah menggalang bantuan dari berbagai pihak, termasuk RAPI Wonosobo, BAZNAS Wonosobo, dan masyarakat setempat untuk membantu dalam proses penanganan darurat. *