WONOSOBO, metro7.co.id – Desa Pagerejo, sebuah lokasi bersejarah di Kabupaten Wonosobo, kembali menjadi saksi dari perjalanan spiritual para tokoh dan pembesar Jawa. Pada Sarasehan Nasional bertajuk “The Soul Of Java” yang digelar di Balai Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, dengan tegas mengungkapkan langkah bersejarah: pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Hamengkubuwana II.(31/1/2024)

Sejak tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah secara aktif merespons dan mengidentifikasi sumber-sumber sejarah yang menguatkan usulan tersebut. Dalam upaya memperkuat apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah Jawa, Sarasehan ini menjadi langkah awal yang monumental. Menurut Albar, pengusulan gelar ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga sebuah bentuk pengabdian untuk mengabadikan kontribusi luar biasa Hamengkubuwana II dalam sejarah nasional Indonesia.

Tim riset dan Penggiat Budaya, Sahono Purwanto, menjelaskan bahwa sarasehan ini bertujuan untuk menggali kisah inspiratif Hamengkubuwana II dengan output berupa buku, dokumenter, dan film layar lebar. Paparan dari sejumlah pembicara, termasuk ahli filologi dan budayawan ternama, menyoroti kepemimpinan bijaksana serta keberanian Hamengkubuwana II dalam membangun fondasi politik, budaya, dan sosial Jawa pada masanya.

Pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Hamengkubuwana II bukan hanya sebuah tanda penghargaan, melainkan sebuah langkah menuju pengakuan sejarah yang lebih luas. Diharapkan, pengabdian dan kontribusi beliau akan terus dihargai dan diabadikan untuk generasi-generasi mendatang, sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan sejarah Indonesia. Acara ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya memperjuangkan pengakuan bagi tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam membangun bangsa, sekaligus memperkuat identitas kultural Jawa yang kaya dan beragam. *