BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Mengusung “Gagasan Kebangkitan Silat Tradisi”, perguruan silat asli dari tanah Bangka, Pulau Kelapa bakal menandatangani kerja sama (MoU) kebudayaan dengan Pendekar Temasek Academy (PTA) asal Singapura.

Pelatih Utama Pengurus Besar Perguruan Silat Pulau Kelapa, Budi Firmansyah mengatakan, tawaran kerja sama tersebut merupakan kehormatan tersendiri yang diterima oleh pihaknya.

“PTA ini sebuah organisasi yang bergerak di bidang pencak silat yang berada di Singapura, yang dikomandani oleh abang kita, Muhammad Iskandar Muda. Beliau seorang pesilat, mantan atlet juara dunia, yang belajar silatnya pun dari Indonesia, yaitu silat Cimande, Jawa Barat,” ungkap Budi, saat diwawancara di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (20/1) sore.

Ia mengisahkan, awal mula Pulau Kelapa dapat diajak bergabung dengan PTA, setelah dirinya berbincang-bincang dengan CEO PTA mengenai kondisi pencak silat yang ada di Indonesia saat ini, khususnya di Bangka Belitung.

Kemudian, kata Budi, adanya kesamaan visi untuk mengembalikan ruh pencak silat sebagai akar budaya Melayu, lantas membuat keduanya bersepakat untuk saling bekerja sama.

“PTA ini ternyata punya cita-cita besar untuk mengembalikan lagi pencak silat sebagai akar budaya, jadi bukan hanya bagian dari olahraga silat saja. Tapi beliau pun (CEO PTA-pen) ingin mengembalikan ruh silat ini. Saya juga cerita tentang kondisi pencak silat di sini, akhirnya beliau terpanggil lah, dan mengajak kerja sama, dengan harapan Pulau Kelapa ini melalui PTA bisa lebih berkembang di luar negeri,” lanjut Budi.

Selain Pulau Kelapa, Budi juga membeberkan, saat ini sudah ada beberapa perguruan silat yang ada di beberapa negara lainnya ingin bergabung dengan PTA.

Apalagi PTA ini, katanya, sudah terakses di negara-negara seperti Inggris, Madagaskar, Hawai, dan Jepang.

“Sebetulnya sekarang ini sudah ada beberapa negara yang menunggu ingin bergabung ke PTA, yakni dari London dan Filipina,” ujar Budi yang berharap dengan bergabungnya Pulau Kelapa di PTA, maka perguruannya dapat lebih dikenal di luar negeri, sehingga membuat orang tertarik untuk mempelajari silat asli tanah Bangka yang mulai muncul sejak tahun 1928 hingga saat ini.

Ke depannya pun, kata Budi, PTA bermaksud mengadakan even pertandingan silat berskala internasional dengan melibatkan negara-negara yang sudah tergabung di PTA.

Direncanakan, penandatanganan MoU antara kedua pihak itu pun bakal dilaksanakan pada 1 Maret 2024 mendatang.

“Insyallah 1 Maret ini kita sudah bersepakat, dari pihak PTA pengurusnya akan datang berkunjung ke Bangka untuk menandatangani MoU, serta mengadakan seminar silat tradisi,” imbuhnya.

Adapun benefit yang diterima Pulau Kelapa jika sudah resmi bergabung dengan PTA, selain bisa terakses dan dipromosikan ke beberapa negara, Budi berkata PTA pun bakal memberikan latihan gratis bagi anggota Pulau Kelapa di Pusat Latih PTA yang berada di Singapura selama sebulan sekali.

“Pulau Kelapa ini sangat beruntung ditawarkan jadi anggota PTA dengan segala kemudahan. Karena saya dengar langsung dari CEO PTA, ada perguruan silat di Filipina itu berani bayar mahal untuk menjadi anggota PTA, di angka 200 juta kalau kita rupiahkan. Dari London juga seperti itu. Dari Jepang kemarin baru berkunjung juga Presiden Silat Jepang ke CEO PTA langsung, untuk rencana bergabung. Sementara Pulau Kelapa hanya diminta bayar iuran sekitar satu juta rupiah per tahunnya,” papar Budi yang pernah melatih silat hingga ke negeri Yaman pada medio 2000-an.

Sebagai informasi, Perguruan Silat Pulau Kelapa merupakan bela diri asli yang lahir dari tanah Bangka, tepatnya berasal dari daerah Lepar Pongok, selatan Pulau Bangka.

Silat ini, dijelaskan oleh Budi, merupakan silat yang diciptakan secara khusus untuk keperluan perang melawan penjajah Belanda pada masa lalu.

Kemudian Pulau Kelapa berkembang menjadi sebuah perguruan, pertama kali buka di Pangkal Pinang, dan lalu di Sungailiat.

Pada tahun 1994, Perguruan Silat Pulau Kelapa akhirnya resmi bergabung di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Sejak bergabung di IPSI, Pulau Kelapa pun telah banyak mencetak atlet-atlet silat berbakat yang menoreh prestasi mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional.