BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Ormas Barisan Elemen Masyarakat Peduli Ekonomi Rakyat (BEMPER) kembali menggiatkan acara edukasi gizi seimbang untuk kalangan ibu-ibu hamil serta menyusui di Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Sabtu (23/12) pagi.

Dijelaskan Ketua Umum BEMPER, Syamsu Rizal, tujuan diadakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi gizi yang benar kepada ibu hamil serta menyusui yang berdomisili di Desa Gunung Muda, agar dapat memahami bahaya gizi buruk atau stunting terhadap bayi sejak usia dini.

“Persoalan sunting ini telah menjadi salah satu progam utama dan perhatian ormas BEMPER, karena berhubungan dengan motto organisasi kami, yakni masyarakat sehat, ekonomi kuat. Apalagi perlu diketahui stunting menyebabkan kerugian secara ekonomi di masa sekarang dan masa depan dikarenakan menurunnya kualitas SDM kita,” ujar Syamsu, ketika memberikan sambutan kegiatan di hadapan para peserta yang hadir.

Dikatakan Syamsu, jika kegiatan edukasi gizi seimbang di Desa Gunung Muda ini merupakan rangkaian terakhir dari kegiatan serupa yang sebelumnya telah diadakan di Desa Kemuja dan Desa Rebu.

“Kegiatan edukasi stunting ini dalam rangka memeringati Hari Ibu di Desa Gunung Muda ini merupakan kegiatan penutup BEMPER di tahun 2023, karena kegiatan pertama telah diadakan di Desa Kemuja, dan yang kedua diadakan di Desa Rebu pada 18 November 2023 kemarin,” lanjut Syamsu.

Dirinya turut menegaskan, masalah stunting merupakan persoalan bersama semua pihak, dan hanya bisa teratasi berkat kerja sama dari semua pihak, baik dari kalangan pemerintah, pengusaha, maupun perwakilan masyarakat seperti ormas.

Apalagi, kata dia, masalah stunting saat ini telah menjadi atensi khusus serta program prioritas pemerintah pusat.

“Masalah stunting ini menjadi persoalan serius presiden Joko Widodo dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target 14 persen di tahun 2024, agar di masa depan kualitas SDM Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain,” papar Syamsu.

Berkaitan dengan agenda tersebut, ormas BEMPER, lanjut Syamsu, sangat mendukung program zero stunting yang ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka pada tahun 2024 mendatang, dan turut mengucapkan selamat atas penghargaan yang diberikan oleh Seameo Recfon bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yaitu ECCNE Awards 2023, karena telah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangka dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Kami ormas BEMPER mengharapkan semua pihak mau berpartisipasi serta bekerja sama membantu Pemerintah Kabupaten Bangka untuk mengentaskan masalah stunting ini. Supaya target zero stunting 14 persen dapat tercapai di tahun depan demi terwujudnya generasi emas 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka,” tambahnya disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Bangka, M Haris, yang diwakili Kepala Dinas BKKBN Pemkab Bangka, Nurita, menyambut baik kegiatan edukasi gizi seimbang yang diselenggarakan oleh ormas BEMPER.

Dia mengatakan, perlu peran aktif dari semua pihak, khususnya ormas seperti BEMPER, dalam membantu pemerintah daerah untuk mengatasi masalah stunting saat ini.

“Kita semua membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat, seperti kepedulian dari organisasi BEMPER ini yang ikut memberikan edukasi pentingnya pencegahan stunting. Sebab pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua, terutama seorang ibu dalam mengatur kesehatan gizi di keluarga. Karena itu edukasi diperlukan agar mengubah perilaku yang bisa mengarahkan peningkatan gizi atau ibu dan anaknya,” papar Nurita yang mengingatkan ancaman dan bahaya stunting terhadap tumbuh kembang kualitas otak dan tubuh anak di masa depan.

Dalam acara, dibagikan bingkisan berupa susu formula, biskuit, dan asupan penunjang gizi lainnya kepada para peserta dari kalangan ibu-ibu hamil dan menyusui.

Kegiatan pun turut diisi oleh narasumber ahli gizi, yakni dr Shofika Umaya, serta dihadiri oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka dan desa setempat, stakeholder lainnya, termasuk ormas MPC Pemuda Pancasila Bangka.