PESAWARAN, metro7.co.id – Diberitakan sebelumnya, proyek irigasi milik Pemerintah Provinsi Lampung di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung menuai kritik dari warga setempat.

Kali ini muncul kembali beberapa pengakuan warga kepada media ini, Minggu (31/1/2021). Robby, salah satu warga menuturkan proyek irigasi tersebut memang belum selesai. Namun kata dia, pihak kontraktor sudah pergi begitu saja.

“Iya memang kenyataanya begitu, saya anggap pekerjaan irigasi itu belum sesuai dengan kemauan warga masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya bahkan rela menyumbangkan uang pribadi miliknya guna menambah ketinggian irigasi itu agar ketika hujan air tidak mudah meluap ke areal persawahan.

“Karena sawah kami selalu kebanjiran jika turun hujan, maka saya modali lagi menambah ketinggian pada dinding irigasi yang dikerjakan pihak pemborong dari pada tanaman padi kami rusak tergenang banjir,” kata Robby.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tanto yang mengatakan tiga orang pelaksana ketika hendak pergi bahkan menitipkan kartu identitas mereka sebagai jaminan akan kembali melanjutkan pengerjaan proyek tersebut.

“Benar pekerjaan irigasi itu belum selesai. Buktinya tiga orang pelaksana yang menitipkan Ktp asli atas nama Suprihadi, Efran Ardhian dan Rudi Hartono, menitipkan pada Pak Bayan untuk jaminan, berarti memang pekerjaan irigasi itu belum selesai. Lantas kapan lagi akan dilanjutkan,” tegasnya.

Sementara itu pihak kontraktor ketika dihubungi via pesan WhatsApp dirinya membenarkan informasi adanya warga yang menambah uang agar irigasi dibangun lebih tinggi namun dirinya mengatakan bahwa pengerjaan harus sesuai dengan panduan gambar.

“Tapi kan nggak bisa karena memang kami kerja sesuai panduan gambar kerja pengawas dan konsultan pengawas,” tegasnya.