SULA, metro7.co.id – Salah satu Agen Minyak Tanah (Mitan) PT AMT Sanana Lestari, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut) diduga telah melalukan pembohongan publik terkait data Minyak Tanah per ton (KL) di pangkalan Mitan Indo Raya Desa Dofa bulan April, Mei, dan Juni di tahun 2022.

Sesuai data Investigasi yang didapat media ini terlihat, pangkalan Minyak Tanah Indo Raya Desa Dofa diberikan jatah pangkalan sebanyak 30 ton per tiga bulan.

Namun diduga data tersebut adalah rekayasa PT AMT Sanana Lestari agar terlihat adil dihadapan Komisi II DPRD dan Pemeritah Daerah Kabupaten Kepsul.

Pemilik pangkalan Minyak Tanah Desa Dofa, Yoseph Macpal yang biasa disapa Ko Hayun mengaku, data minyak tanah 10 ton per-bulan itu tidak benar, sebab pangkalannya hanya di berikan jatah 5 ton perbulan, kalaupun diakumulasi dalam tiga bulan hanya 15 ton.

“Ini sangat tidak mendasar. Pasalnya, kami hanya diberikan 5 ton perbulan kenapa datanya perbulan 10 ton ini kan aneh, memang sempat pangkalan kami diberikan 10 ton, tapi itu per dua bulan bukan perbulan,” ungkap Yoseph Macpal, Senin (29/7).

Kepala Dinas Perindagkop, Djena Tidore saat diwawancarai bahwa, pihaknya belum menerima hasil rekomendasi distribusi dari PT AMT Sanana Lestari ke pangkalan Minyak Tanah yang ada di Kepsul salah satunya di Kecamatan Mangoli Barat Desa Dofa hingga saat ini.

“Dari hasil hearing kan kita sudah sepakati bersama bahwa rekomendasi distribusi PT AMT Sanana Lestari ke Pangalan Minyak Tanah serta penandatangan kontraknya agar pembagian Minyak Tanah itu dibagi rata dan adil,” ucap Djena.

Perihal yang sama seprti apa yang dikatakan Yoseph Macpal, Kadis Perindagkop Sula ini melontarkan, PT AMT Sanana Lestari menyembunyikan data Kuota Minyak Tanah pada pangkalan-pangkalan di Kepsul, dalam artian ada dugaan penimbunan BBM Subsidi jenis Minyak Tanah yang dilakukan oleh pihak PT. AMT Sanana Lestari.

“Kasus ini saya temukan waktu salah satu orang kepercayaan Direktur Utama PT. AMT Sanana Lestari, Sofyan berikan laporan dari Januari hingga Juni, kalau tidak seperti ini maka data yang ada ini tidak ada sama kita di Disperindagkop. Kuota Minyak Tanah buat pangkalan kan mereka dengan sengaja sembunyikan. Makanya salah satu poin rekomendasi bahwa PT AMT Sanana Lestari harus mengajukan kuota ke Disperindagkop pada masing-masing pangkalan yang ada di kepsul,” tandasnya.

Ketika dikonfirmasi Direktur Utama (Dirut) PT AMT Sanana Lestari, Alexander paka dan orang kepercayaannya, Sofyan banyak mengatakan bertele-tele kepada awak media ini.

“Nanti hubungi orang kepercayaa saya saja di kantor sebab saya sudah memberikan kepercayaan mengurusi kantor sama Sofyan,” ucap Alex.

Saat itu pula, Orang Kepercayaan PT AMT Sanana Lestari, Sofyan saat dihubungi hendak melontarkan bahasa dengan intonasi yang kurang baik. “Silahkan, naikan saja beritanya,” singkatnya.